Keterbukaan diri (self-disclosure) telah menjadi salah satu topik penting dalam teori komunikasi sejak tahun 1960-an. Teori penetrasi sosial (social penetration theory) berupaya mengidentifikasi proses peningkatan keterbukaan dan keintiman seseorang dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Teori ini disusun oleh Irwin Altman dan Dalmas Taylor.
Teori pertama dari Altman dan Taylor ini disusun berdasarkan suatu gagasan yang sangat populer dalam tradisi sosiopsikologi yaitu ide bahwa manusia membuat keputusan didasarkan pada “biaya” (cost) dan “imbalan” (reward). Dengan kata lain, jika untuk mencapai atau meraih sesuatu membutuhkan biaya besar maka orang akan berpikir dua kali sebelum melakukannya. Jika hasil yang akan diraih itu memberikan imbalan yang besar maka orang akan melakukannya walaupun biayanya juga besar. Setiap keputusan adalah keseimbangan antara biaya dan imbalan ini. Bila kita menerapkan prinsip ini pada interaksi manusia, maka kita melihat pada suatu proses yang disebut “pertukaran sosial” (social exchange).
Dalam pertukaran sosial, interaksi manusia adalah suatu transaksi ekonomi, orang berupaya untuk memaksimalkan imbalan dan meminimalisasi biaya. Jika pertukaran sosial ini diterapkan pada penetrasi sosial, maka orang akan mengungkapkan informasi mengenai dirinya bila rasio biaya-imbalan bisa diterima. Menurut Altman dan Taylor orang tidak hanya menilai biaya dan imbalan suatu hubungan pada saat tertentu saja, tetapi mereka juga menggunakan segala informasi yang ada untuk memperkirakan biaya dan imbalan pada waktu yang akan datang.
Saat imbalan yang diterima lambat laun membesar sedangkan biaya semakin berkurang, maka hubungan diantara pasangan individu akan semakin intim dan mereka saling bertukar informasi mengenai dirinya sendiri. Altman dan Taylor mengungkapkan empat tahap perkembangan hubungan antar-individu yaitu :
- Tahap orientasi, dimana komunikasi yang terjadi bersifat impersonal. Informasi yang dismpaikan pada tahap ini bersifat umum. Jika mereka merasakan mendapatkan feedback yang cukup maka mereka akan berlanjut ke tahap berikutnya.
- Tahap pertukaran efek eksploratif (exploratory affective exchange), tahap dimana muncul gerakan menuju kearah keterbukaan yang mendalam.
- Tahap pertukaran efek (affective exchange), tahap munculnya perasaan kritis dan evaluatif pada level yang lebih dalam. Tahap ketiga ini tidak dimasuki kecuali para pihak pada tahap sebelumnya mendapatkan feedback yang berarti.
- Tahap pertukaran stabil (stable exchange), adanya keintiman dan pada tahap ini masing-masing individu dimungkinkan untuk memperkirakan masing-masing tindakan mereka dan memberikan tanggapan dengan sangat baik.
Menggunakan contoh pasangan yang tengah berpacaran untuk memperjelas empat tahap perkembangan hubungan antar individu ini. pada kali pertama pasangan ini pergi bersama merupakan tahapan orientasi, pertemuan selanjutnya merupakan tahap pertukaran efek eksploratif, tahap pertukaran efek akan terjadi jika kedua insan itu menjadi eksklusif dan mulai merencanakan masa depan bersama. Pertukaran stabil terjadi ketika menikah.
Teori penetrasi sosial tidak lagi sekadar menggambarkan perkembangan linear, dari informasi umum kepada informasi pribadi , perkembangan hubungan kini dipandang sebagai suatu siklus antara siklus stabilitas dan siklus perubahan. Pasangan individu perlu mengelola kedua siklus yang saling bertentangan ini untuk dapat membuat perkiraan (predictability) dan juga untuk kebutuhan fleksibilitas dalam hubungan.
Referensi :
Teori Komunikasi Individu Hingga Massa (2013) Kencana Prenamedia Group Jakarta Retrieved from July 2, 2020
Diolah : Isyraqi Khairy Siregar (Tim Komuniasik)
Comments