Events

Seni Berkomunikasi Dengan Orangtua

Komunikasi adalah sebuah proses bagi kita untuk bertukar informasi dengan serangakian proses yang begitu kompleks. Dalam berkomunikasi ada banyak aspek yang perlu kita perhatikan. Proses komunikasi yang paling kecil dimulai dari keluarga. Komunikasi dalam keluarga dapat dipastikan terjadi lebih intens dibanding dengan yang lain. Sama halnya dengan proses komunikasi dengan yang lain, komunikasi dalam keluarga juga tidak dapat dihindarkan dari noise atau gangguan-gangguan agar pesan yang ingin kita sampaikan dapat diterima dengan baik.

Seringkali kita sebagai anak merasa kesulitan dalam mengungkapkan pendapat di depan orangtua. Misalnya, dalam merancang masa depan hingga akhirnya anak mengikuti dan melakukannya karena terpaksa. Padahal semuanya bisa dikomunikasikan.

Bagaimana cara membangun komunikasi yang baik antara anak dengan orangtua, berikut adalah seni mengungkapkan pendapat pada orangtua tanpa mengurangi rasa hormat kita sebagai anak  yang bisa kita refleksikan bersama, diantaranya:

  • Selesaikan isu dengan diri sendiri dan isu-isu dalam keluarga,sebelum membangun relasi dengan orang lain.
  • Bisa jadi bukan orangtua yang toxic, melainkan anak (pasca baligh) yang memilih untuk meracuni pola hidupnya dengan kebiasaan yang salah, atau menikmati hidup dalam ekspektasi dan emosi yang tidak sehat.
  • Buatlah kesepakatan dengan calon pasangan dan ajukan komunikasi persuasif dengan kedua orangtua dari kedua pihak sebelum menikah dan atau tunggal bersama orangtua.
  • Kesehatan mental dan pola komunikasi yang sehat dalam rumah tangga atau keluarga sangat menentukan kesehatan mental dan pola hidup masyarakat yang juga sehat.
  • Ketika komunikasi dan relasi yang sudah diupayakan dengan sangat maksimal antara anak dengan orangtua, atau sebaliknya, namun juga belum menemukan titik temu yang sehat dan solutif, lakukan self-care, self-healing, dan pola penyembuhan secara individu. Salah satunya dengan “me time’´, ambil waktu untuk diri sendiri (berpisah), bukan untuk durhaka atau saling menyakiti perasaan satu sama lain, namun lebih kepada fokus memberdayakan diri untuk bisa menemukan kesadaran atas sikap selanjutnya yang akan diambil sebagai solusi baru yang lebih baik.

Sumber : Live Instagram Bersama Mastia Lestaluhu dan Samanta Ananta M.Psi

Diolah : Isyraqi Khairy Siregar

komuniasik@gmail.com

Word of Mouth, Cara Meng-influence Masa Kini

Previous article

Teori Penetrasi Sosial

Next article

Comments

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *