Uncategorized

Pengaruh Puasa Terhadap Mental dan Psikologi

Sedikit pengantar tentang pengertian puasa. Puasa disebut juga dengan istilah saum atau siyam, yaitu menahan diri dari makan dan minum serta hal-hal yang membatalkannya dari mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari dengan niat dan beberapa syarat. Dalam bulan Ramadan ada kewajiban bagi umat Islam yaitu menjalankan puasa Ramadan sebulan penuh. Pengertian puasa Ramadan adalah menahan diri dari makan dan minum serta hal-hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari selama satu bulan yaitu bulan Ramadan.

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ   وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Artinya: Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.(Q.S. al-Baqarah [2]: 185)

Tahukah kamu bahwa puasa dapat mempengaruhi mental dan psikologi kita? Banyak orang yang tidak tahu jika puasa ternyata memiliki pengaruh yang besar terhadap mental dan psikologi. Berikut adalah penjelasannya;

1. Puasa Menjaga Mood/Suasana Hati

Pada minggu awal puasa Ramadan tubuh kita mulai beradaptasi dengan rasa lapar yang melepaskan sejumlah besar hormon katekolamin yang membuat perasaan kita menjadi lebih baik, hormon tersebut berfungsi untuk menanggapi perasaan stres termasuk juga adrenalin, norepinephrine dan dopamin. Selain katekolamin ada studi yang menunjukkan bahwa tubuh kita juga berkemungkinan memproduksi hormon lain seperti opioid, endogen dan hoendorfin, keduanya adalah hormon baik yang bisa menimbulkan perasaan bahagia dan dapat menekan efek negatif dari depresi sehingga menjadikan kita lebih tenang dan lebih santai.

2. Puasa Bisa Mengurangi dan Menurunkan Rasa Stres

Puasa dapat menyebabkan pelepasan produksi protein ke otak yang dinamakan BDNF atau Brain-Derived Neurotrophic Factor, protein yang dilepaskan ini memiliki efek yang mirip dengan pengaruh obat-obatan anti-depresan sehingga tingkat kecemasan, stres dan depresi ringan kita bisa menurun. Lalu hormon endorfin yang menyebabkan kita menjadi bahagia banyak dilepaskan otak ketika kita berpuasa. Selain itu puasa juga dapat meindungi sel-sel otak.

3. Puasa Meningkatkan Kualitas Tidur

Berpuasa secara rutin dapat membantu kondisi tubuh kita agar tetap seimbang untuk tidur, yang tentunya berdampak baik bagi psikologi kita. Penelitian menunjukkan bahwa membatasi makan dalam jeda 8 sampai 12 jam dapat membantu kita mempertahankan berat badan yang ideal, selain itu berpuasa juga dapat menghindarkan kita dari tingkat gula darah yang tinggi. Batas waktu makan yang kita tentukan saat berpuasa juga dapat memperkuat siklus jam biologis yang artinya waktu tubuh harus tidur. Penelitian dari Amerika mengatakan bahwa apabila siklus jam biologis kita diperkuat dan tersinkronisasi dengan baik maka kualitas tidur kita akan semakin meningkat dan kita juga akan lebih mudah tidur dimalam hari. Kombinasi konsistensi dan kualitas tidur dapat membuat tubuh merasa lebih segar dan melindungi kesehatan kita dari waktu ke waktu.

4. Puasa Menyebabkan Perubahan Positif di dalam Otak

Kualitas iman, do’a dan kegiatan berpuasa di bulan Ramadan dapat menyebabkan perubahan positif di dalam otak kita, bagian kortesk pre-frontal yang bertugas menentukan kepribadian mengambil keputusan dan fungsi kognitif menjadi terangsang ketika berpuasa. Selain itu, kegiatan selama Ramadan juga dapat membuat perasaan kita menjadi tenang, damai, penuh cinta dan sukacita karena neurotransmitter yang dilepaskan otak untuk menunjukkan efek emosional seperti marah dan takut menjadi terhambat.

5. Puasa Meningkatkan Rasa Simpati

Menjalankan ibadah puasa berarti umat muslim tidak diperbolehkan mengonsumsi makanan dan minuman sampai waktu berbuka, ketika kita menahan haus dan lapar selama satu hari maka secara tidak langsung rasa simpati kita meningkat ketika melihat orang lain yang kekurangan makanan. Simpati adalah salah satu perasaan peduli kepada orang lain sehingga membuat manusia merasa lebih baik atau bahagia. Dengan begitu menjalankan ibadah puasa akan membuat kita lebih mudah berbagi kepada orang lain yang berkekurangan.

6. Mencegah Kepikunan

Sebuah studi menunjukkan bahwa puasa bisa memperbaiki fungsi dan struktur otak yang dilakukan secara rutin. Puasa juga bisa melindungi kesehatan otak serta meningkatkan perbaikan sel-sel saraf untuk membantu meningkatkan fungsi kognitif. Karena berpuasa juga bisa membantu meredakan peradangan atau inflamasi, maka bisa juga mencegah terjadinya gangguan saraf akibat penuaan atau pertambahan usia.

Begitu banyak manfaat dari puasa, apalagi puasa di bulan Ramadan yang baik untuk kesehatan fisik maupun kesehatan mental kita, maka dari itu usahakanlah agar selalu berpuasa penuh dan jagalah kesehatan kita karena selain mendapatkan berkah dan pahala dari Allah Swt, tubuh kita juga mendapatkan kesehatan dan detoks secara alami. Semoga bermanfaat.

Referensi

Qurratul Aeni, Dewi. 2019. Puasa Ramadan. Semarang: Mutiara Aksara.

Youtube Calon Psikolog

Penulis : Ahmad Nadzif

Editor : Zia Husnul Labib

Dibalik Kata “Pinjam Dulu Seratus”

Previous article

PENTINGNYA STOIKISME BAGI KITA

Next article

Comments

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *