Uncategorized

KENALI FENOMENA GHOSTING, APAKAH ITU JAHAT?

Kamis, 05/10/23 – 06.28 WIB

Ghosting adalah istilah yang muncul dalam konteks hubungan interpersonal, terutama di era digital saat ini. Fenomena ini mengacu pada tindakan tiba-tiba menghentikan segala bentuk komunikasi tanpa pemberitahuan atau penjelasan apa pun. Tidak hanya dalam dunia percintaan, tetapi juga dalam lingkup pertemanan dan bahkan di tempat kerja. Meskipun ghosting adalah praktik yang cukup umum, banyak orang masih mempertanyakan apakah tindakan ini benar-benar jahat atau hanya merupakan bentuk perlindungan diri.

Perspektif Terhadap Ghosting

Pertama-tama, penting untuk diingat bahwa perspektif terhadap ghosting dapat berbeda-beda tergantung pada sudut pandang individu. Beberapa orang mungkin melihat ghosting sebagai tindakan tidak sopan dan kejam, sedangkan yang lain mungkin melihatnya sebagai metode untuk menghindari konfrontasi yang tidak nyaman.

Alasan di Balik Ghosting

Ada beberapa alasan yang mungkin mendorong seseorang untuk melakukan ghosting. Beberapa di antaranya termasuk:

  1. Ketidaknyamanan dalam Konfrontasi: Beberapa orang mungkin merasa sulit untuk menghadapi seseorang dan memberikan penjelasan mengapa hubungan berakhir.
  2. Perlindungan Diri: Seseorang mungkin merasa bahwa memberikan penjelasan akan menyebabkan konflik atau bahkan potensi ancaman terhadap dirinya sendiri.
  3. Ketidakminatan Lanjut dalam Hubungan: Ada kemungkinan bahwa seseorang hanya ingin mengakhiri hubungan tanpa memperpanjang atau memperumit situasi dengan penjelasan.

Dampak Emosional Ghosting

Terlepas dari konteksnya, ghosting dapat memiliki dampak psikologis yang signifikan pada pihak yang menjadi korban. Rasa penasaran, rasa rendah diri, dan bahkan rasa takut akan penolakan bisa menghantui seseorang yang mengalami ghosting. Hal ini dapat mempengaruhi kesejahteraan mental dan emosional seseorang.

Mengatasi Ghosting

Bagi yang mengalami ghosting, penting untuk diingat bahwa itu bukanlah kesalahan mereka. Reaksi yang alami mungkin adalah merasa terluka atau bingung, namun penting untuk tidak menyalahkan diri sendiri. Mencari dukungan dari teman atau profesional kesehatan mental dapat membantu mengatasi dampak emosional dari pengalaman ini.

Apakah Ghosting Jahat?

Menilai apakah ghosting adalah tindakan yang jahat atau tidak tergantung pada perspektif dan pengalaman masing-masing individu.

Dari perspektif psikologi, ghosting sering dianggap sebagai perilaku yang tidak etis dan kurang menghormati. Ini karena ghosting melibatkan penghentian komunikasi tanpa memberikan penjelasan atau pemberitahuan kepada pihak lain, yang dapat menyebabkan kebingungan, rasa sakit emosional, dan bahkan kerusakan pada kesejahteraan mental orang yang di-“ghost”. Lebih baik lakukan komunikasi terbuka, jujur, dan penghormatan terhadap perasaan orang lain untuk menghindari kerusakan mental seseorang.

Nah, jika kamu sudah mengenal fenomena ghosting tadi, semoga kamu enggak jadi salah satu pelaku atau korbannya, ya!

Penulis : Realita Anis Falilla

Editor : Juva Salma Chotika

Pengaruh Narasi Politik Terhadap Preferensi Pemilih dalam Pilpres 2024: Studi Kasus Kampanye dan Perdebatan Publik

Previous article

TREN MISKOMUNIKASI DALAM HUBUNGAN PERCINTAAN : BAGAIMANA TEKNOLOGI DAPAT MEMPENGARUHI KOMUNIKASI PASANGAN

Next article

Comments

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *