
Para pengguna media sosial tentu sudah tidak asing lagi dengan penggunaan emotikon dalam percakapan atau chat sehari-hari. Emotikon atau Emoji digunakan sebagai bentuk ungkapan perasaan dalam percakapan yang hanya berupa tulisan. Karena seperti yang kita tahu, kadang tulisan saja tidak dapat mengungkapkan ekspresi saat kita berkomunikasi via chat. Sehingga, dalam hal ini sering terjadinya bias karena komunikator dan komunikan yang hanya menerka-nerka ungkapan pesan tanpa melihat ekspresi yang menyampaikan pesan tersebut.
Tentunya, teman-teman Komuniasik semua sudah pernah kan menggunakan emotikon senyum, kurung buka dan titik dua, atau emotikon hati?
Menurut Vicent & Fortunati (2009), sejak 1982 emotikon telah menjadi sumber popular untuk mengungkapkan ekspresi berkomunikasi berbasis teks, meskipun emotikon merupakan representasi wajah yang tidak natural, ikonik, dan tergolong ekspresi yang statis. Pengunaan emotikon akhirnya berkembang secara pesat akibat merebaknya aplikasi pesan seperti Yahoo!, Messanger, Whatsapp, Line, serta berbagai aplikasi lainnya. Bahkan pada tahun 2020 ini terdapat 117 emotikon baru yang dikembangkan oleh Unicode Consortium.
Pengunaan emotikon dalam komunikasi chat media digital tentunya mewakili hal-hal yang tidak bisa tersampaikan dalam pesan karena keterbatasan nada, suara, ekspresi yang tidak dapat terlihat melalui pesan tulisan. Hal ini sejalan dengan teori semiotika yang dijelaskan oleh Charles Sanders Pierce yang dikenal dengan segitiga maknanya yaitu tanda, objek, dan interpretan.
Dalam komunikasi, tanda dan kode menjadi salah satu prinsip komunikasi. Tanda merupakan hal atau kegiatan yang menunjuk kepada sesuatu, sedangkan kode merupakan sistem tanda-tanda yang terorganisir dan menentukan bagaimana tanda dihubungkan dengan yang lainnya. Dengan demikian emotikon menjadi jalan untuk mengekspresikan pesan teks dan grafis agar menjadikan komunikasi efektif.
Ada beberapa kategorisasi dalam penggunaan emotikon, diantaranya:
- Penekanan ekspresi
- Mempertegas perasaan
- Apresiasi positif
- Reputasi
- Sindiran
- Metafora
- Stereotip
Dalam berbagai aplikasi chatting penggunaan emotikon juga sudah semakin berkembang. Hal ini ditunjukkan dengan hadirnya berbagai fitur stiker maupun gambar bergerak atau yang biasa disebut animasi. Sehingga ekpresi atau ungkapan yang ingin disampaikan dalam pesan teks juga semakin lebih jelas lagi. Untuk itu, sobat komuniasik semua jangan ragu untuk menggunakan emotikon dalam menyampaikan pesan, terlebih pesan kepada orang-orang tercinta.
Sumber:
Pramiyanti, A., & Christin, M. (2014). Makna Simbol Emotikon Dalam Komunitas Kaskus. Jurnal Sosioteknologi , 13 (2), 119-133.
Sakti, G. G., Abdullah, M. Z., & Sumule, M. (2017). Makna Emotikon dalam Komunikasi Antar Pribadi Pengguna Media Sosial Line. Jurnal Ilmu Komunikasi , 1-17.
Penulis: Zaki Hidayat (Komuniasik Campus Ambassador Batch 1.0)
Editor: Surnawati (Komuniasik Campus Ambassador Batch 1.0)
Comments