Uncategorized

Tampil Gaya dengan Fashion Thrifting

Fashion merupakan gaya berpakaian yang dipakai setiap hari oleh seseorang. Bidang fashion menjadi salah satu hal yang digandrungi oleh masyarakat, baik muda maupun tua. Berbagai produk/brand yang dipakai untuk memperlihat bagaimana cara mereka memperlihatkan gaya tersendirinya dalam berpakaian. Mulai dari atasan maupun bawahan yang dipakai dicocokkan sedemikian rupa untuk menunjukkan gaya, kesan apa yang ingin disampaikannya melalui cara mereka berpakaian.

Terkadang fashion selalu dikaitkan dengan wanita karena seorang wanita dianggap sangat suka bergaya atau terlihat fashionable. Tak hanya cewek, cowok juga memiliki gaya tersendiri dalam berpakaian yang terkadang juga memakai beberapa aksesoris di leher maupun tangannya. Seiring berjalannya waktu, setiap orang akan dengan mudah untuk meniru atau berpakaian mengikuti trend yang ada. Trend yang ada juga akan saling berlomba-lomba untuk bertahan lebih mana dan disukai masyarakat.

Fashion sudah menjadi gaya hidup, dimana awalnya berpakaiannya hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. seperti halnya pakaian wanita di rumah dan pakaian wanita saat di luar akan berbeda bahkan bisa jauh berbeda. karena mereka memikirkan gaya berpakaiannya sebagai gaya hidupnya. Tentu tidak hanya sebagai gaya hidup yang dianggap hanya gaya-gayaan saja. Dalam dunia kerja, fashion sangat diperlukan karena dapat menunjang pekerjaannya seperti orang-orang yang kerja dikantor akan berpakaian rapi kemeja dan berjas adapun para koki akan memakai topi dengan gaya khusus untuk menutupi kepala mereka karena kerjaannya berhadapan dengan makanan.

Saat ini masyarakat sedang dilanda thrift fashion (berpakaian menggunakan baju, sepatu, dan aksesoris bekas lainnya). Kebiasaan menggunakan barang bekas ini tidak pernah lekang oleh waktu (selalu trend). Harga yang sangat terjangkau menjadi salah satu penyebabnya selalu dan masih ada sampai sekarang digunakan.

Bagi penikmat barang-barang thrift, mereka bisa mendapatkan barang yang diinginkan dengan harga terjangkau serta barang tersebut jarang ada (edisi terbatas). Hanya saja, barang-barang thrift merupakan barang impor yang bisa menurunkan perekonomian masyarakat Indonesia. Dimana mayoritas masyarakat akan menggunakan barang bekas yang harga terjangkau dengan kualitas bagus. sehingga brand-brand lokal Indonesia akan bersaing ketat dengan barang thrift.

Mengatasi hal tersebut, Kementrian Perdagangan (Kemendag) memperbolehkan penjualan barang thrift (bekas) tersebut tetapi impornya dilarang. Seperti yang dilansir dari detikfinance.com bahwa penjualan baju bekas boleh, tapi impornya dilarang. “Regulasi sekarang melarang importasinya. Kita tidak melarang penjualan barang bekas, yang dilarang importasi,” kata Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Veri Anggrijono.

Permasalahan tersebut biasa juga diatasi dengan bekerja samanya brand- brand lokal dengan memberikan produk berkualitas serta didukung kesadaran masyarakat untuk membantu peningkatan brand lokal dengan membeli dan menggunakannya. Ataupun tetap mengikuti trend thrift fashion dengan menggunakan thrift lokal sesuai aturan untuk tidak mengimpor barang thrift. Sehingga pendaur ulangan juga bisa dilakukan dalam negeri.

Penulis: Saraswati Baharuddin

Penyunting: Hilda Trianutami

KKN: Kegiatan Wajib Kampus yang Seru dan Bermanfaat

Previous article

Fenomena “Thrifting” Jadi Daya Tarik Fashion Anak Muda, Tengok Dampaknya

Next article

Comments

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *