Hubungan yang kuat antara berita yang disampaikan media dengan isu-isu yang dinilai penting oleh publik adalah salah satu jenis efek media massa yang paling populer dan dinamakan dengan agenda setting. Istilah “agenda setting” diciptakan oleh Maxwell McCombs dan Donald Shaw (9172,1993), dua peneliti dari Universitas North Carolina untuk menjelaskan gejala atau fenomena kegiatan kampanye pemilahan umum (pemilu) yang sudah lama diamati dan diteliti oleh kedua sarjana tersebut.
Asumsi dasar teori agenda setting adalah bahwa jika media memberi tekanan
pada suatu peristiwa, maka media itu akan memengaruhi khalayak untuk
mengganggapnya penting. Jadi, apa yang dianggap penting bagi media, maka
penting juga bagi masyarakat.
Agenda setting terjadi karena media massa sebagai gatekeeper harus selektif dalam menyampaikan berita. Media harus melakukan pilihan mengenai apa yang harus dilaporkan dan bagaimana melaporkannya. Apa yang diketahui oleh publik mengenai suatu peristiwa atau keadaan pada waktu tertentu sebagian besar ditentukan oleh proses penyaringan dan pemilihan berita yang dilakukan media massa.
Dalam hal ini agenda setting memiliki dua tingkatan (level): Agenda setting, level pertama adalah upaya membangun isu umum yang dinilai penting. Agenda setting, level kedua adalah menetukan bagian atau aspek dari isu umum tersebut yang dinilai penting. Level kedua sama pentingnya dengan level pertama. Level kedua penting karena memberitahu kita mengenai bagaimana cara membingkai isu yang akan menjadi agenda media dan juga agenda publik. Misal, media mengemukakan bahwa pemilu yang demokratis sebagai hal yang penting (level pertama), tetapi media juga menyatakan bahwa tingkat kemiskinan menyebabkan masyarakat mudah terjebak money politic, dalam hal ini media membingkai isu mengenai bagaimana mencapai pemilu yang demokratis (level kedua).
Menurut Everett Rogers dan James Dearing (1998) agenda setting merupakan proses linear yang terdiri atas tiga tahap yang terdiri atas agenda media, agenda publik, dan agenda kebijakan.
- Bagian pertama adalah penetapan “agenda media” yaitu penentuan prioritas isu oleh media massa.
- Kedua, media agenda dalam cara tertentu akan mempengaruhi atau berinteraksi dengan apa yang menjadi pikiran publik maka interaksi tersebut akan menghasilkan “agenda publik”.
- Ketiga, agenda publik akan berinteraksi sedemikian rupa dengan apa yang dinilai penting oleh pengambil kebijakan yaitu pemerintah, dan interaksi tersebut menghasilkan “agenda kebijakan”. Agenda media akan mempengaruhi agenda publik, dan pada gilirannya agenda publik akan mem[engaruhi agenda kebijakan.
Walaupun sejumlah studi menunjukkan bahwa media dapat memiliki kekuatan yang sangat besar dalam mempengaruhi agenda publik, namun tidaklah jelas apakah agenda publik juga mempengaruhi agenda media. Dalam hal ini, hubungan yang terjadi cenderung bersifat non linear atau salaing mempengaruhi dibanding linear. Peristiwa-peristiwa besar memberikan efek pada agenda publik maupun agenda media.
Referensi :
Teori Komunikasi Individu Hingga Massa (2013) Kencana Prenamedia Group Jakarta Retrieved from July 6, 2020
Diolah : Isyraqi Khairy Siregar (Tim Komuniasik)
Comments