Uncategorized

“Strategi Menghindari Kembali Merokok : Cara Mengatasi Pemicu dan Tekanan Sosial”

Sudah tidak asing lagi jika mendengar kata rokok. Rokok memiliki dampak yang luar biasa pada kehidupan, baik dalam jangka panjang atau pendek. Penyakit yang sering menjadi penyebab sakit pada organ tubuh manusia yang diakibatkan oleh rokok yakni dari sistem pernapasan. Di dalam rokok terdapat zat kimia beracun, termasuk nikotin, tar, maupun karbon monoksida yang bisa mengakibatkan rusaknya organ di paru-paru, termasuk kanker paru-paru. Selain itu merokok juga dapat mengakibatkan penyakit mulut, seperti penyakit gusi, gigi kuning. Merokok tidak hanya berbahaya terhadap orang yang mengonsumsi saja, namun merokok juga dapat merugikan orang lain, terutama pada anak-anak. Maka dari itu terdapat strategi mengatasi pemicu dan tekanan sosial agar tidak kembali merokok :

Mengenali dan menghindari pemicu rokok
Sering kali merokok disebabkan oleh lingkungan, situasi, serta emosi yang mengakibatkan keinginan untuk mengkonsumsi rokok. Pemicu rokok banyak disebabkan karena stres, kebosanan, maupun rutinitas yang sudah menjadi kebiasaan. Langkah awal untuk menanggulanginya yakni dengan cara mengenal terlebih dahulu kapan serta dimana keinginan merokok itu muncul. Biasanya stres menjadi penyebab utama dari awal mulanya merokok, mulai saat ini cobalah menggantikan kebiasaan tersebut dengan cara lain seperti olahraga lari, gym, dan bisa juga dengan mendengarkan musik. Namun jika kebosanan menjadi penyebab, cobalah dengan mengisi waktu kalian dengan kegiatan yang produktif, seperti berorganisasi, membaca, nonton film. Selain itu lingkungan juga berpengaruh terhadap kebiasaan merokok, carilah lingkungan yang orang-orangnya tidak merokok.

Menggunakan teknik pengalih perhatian untuk mengatasi dorongan merokok
Mengalihkan perhatian dari merokok merupakan strategi yang efektif untuk mencegah keinginan merokok. Cobalah mengganti kebiasaan merokok dengan melakukan aktivitas hobi yang digemari, seperti olahraga, membaca, bersepeda. Kegiatan olahraga juga tidak hanya mengalihkan pikiran dari merokok saja, namun olahraga juga dapat meningkatkan kegiatan fisik serta dapat meningkatkan hormon yang mengakibatkan pikiran lebih tenang. Selain itu, kebiasaan merokok juga dapat digantikan dengan mengunyah permen karet, car ini dapat mengurangi dari keinginan untuk mengkonsumsi rokok yang menjadi rutinitas sehari-hari.

Mengembangkan kemampuan mengelola stres untuk mencegah kambuhnya kebiasaan merokok.
Tidak mudah untuk mengelola stres yang dihadapi seseorang dalam kehidupan. Maka dari itu banyak orang stres melampiaskannya dengan merokok. Pada saat mengalami suatu tekanan biasanya rokok menjadi barang yang sering dicari, alih-alih untuk menenangkankan, malah menyebabkan tubuh menjadi sakit. Cara yang efektif untuk mengelola stres yakni dengan cara meditasi, yang dapat membantu merefreshkan dan menenangkan pikiran. Olahraga juga yang dapat menenangkan pikiran serta menggerakkan tubuh agar selalu produktif dalam menjalankan aktivitas. Dengan menjalankan kegiatan yang positif, tidak hanya mengurangi rasa stres tanpa merokok , namun juga dapat meningkatkan ketahanan mental.

Mempersiapkan strategi untuk menghadapi tekanan sosial.
Berhenti merokok memang sulit, ditambah dengan adanya tekanan sosial dari lingkungan yang masih banyak orang yang merokok. Perlu memiliki strategi yang kuat agar tetap komitmen untuk berhenti merokok. Tentunya harus memiliki jawaban yang kuat jika ditawari rokok. Memberikan pengertian kepada lingkungan sekitar ketika sudah berhenti merokok dengan alasan kesehatan atau keinginan untuk hidup lebih sehat. Perlu untuk mencari cara agar menolak tawaran tersebut dengan cara yang sopan, seperti ”terima kasih atas tawarannya, tetapi sekarang saya sudah tidak merokok lagi”. Kalimat tersebut menunjukkan bahwa anda menghargai tawaran mereka namun tetap kuat dengan komitmen kalian untuk berhenti merokok.

Penulis: Zhidan Dhiyaul Abror

Editor: Muhammad Sayyid Rachman

komuniasik@gmail.com

“Laura: Perjuangan Hidup Seorang Influencer dalam Film yang Menginspirasi dari Kisah Nyata”

Previous article

“Trend Koleksi Boneka Labubu di Kalangan Milenial dan Gen Z”

Next article

Comments

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *