
Salah satu hal yang sering dilupakan dalam hidup sekaligus menjadi pergumulan hidup adalah untuk mencintai diri sendiri. Keadaan dimana kita menerima, menghargai dan mencintai diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangannya, juga jujur apa adanya tentang siapa kita, apa yang kita rasakan dan apa yang kita butuhkan.
Terkadang kita harus berhenti untuk mendiskreditkan diri kita sendiri atas segala yang tidak kita miliki dan mulai menghargai diri sendiri dengan segala yang kita miliki. Dan sadar bahwa tidak semua orang yang kita cintai setuju dengan pilihan dan langkah-langkah yang kita pilih sehingga kita perlu berdamai dengan hal tersebut.
Mencintai diri sendiri atau disebut juga self love menurut Khoshaba (2012) adalah suatu kondisi dimana kita dapat mengahargai diri sendiri dengan cara mengapresiasi diri saat kita mampu mengambil keputusan dalam perkembangan spritual, fisik, dan juga psikologis. Contohnya adalah saat kita sudah berhasil menerima kekurangan dan kelebihan diri , fokus terhadap tujuan hidup, lalu hidup secara puas dengan usaha yang telah dilakukan.
Orang yang tidak memiliki self love cenderung akan menghukum dirinya sendiri terus-menerus dengan komentar negatif hingga menggerus diri dan membuat sulit untuk berkembang setiap harinya. Sehingga hal tersebut bisa diminimalisir dengan Self Love.
Pentingnya kemampuan self love ini antara lainnya dipengaruhi oleh empat aspek yaitu self awareness, self worth, self esteem, dan self care. Keempat aspek ini saling berkaitan satu sama lainnya, berikut penjelasannya :
1. Self-Awareness (Kesadaran Diri)
Untuk meningkatkan self love terlebih dahulu kita harus sadar dengan diri sendiri. Sadar disini maksudnya adalah mengenal dan memahami karakter diri berikut dengan apa yang menjadi kelemahan serta kekuatan diri.
Mengenal diri sendiri adalah langkah awal kita untuk bisa menemukan dan mengembangkan self love. Dengan lebih mengenal diri, kita lebih bisa menentukan ke arah mana tujuan hidup yang akan dituju. Mengenal diri bisa dilakukan dengan membuat pemetaan diri mulai dari membuat rencana hidup, menentukan target, menentukan tujuan hidup hingga hal-hal kecil seperti passion diri, hobi, dan lain-lain seputar diri sendiri.
Kesadaran yang baik tentunya juga dapat membantu kita dalam merespon atau menanggapi sebuah kejadian, konflik, maupun pengalaman dengan tepat, baik, dan bijaksana atau tidak ceroboh dan impulsif ketika dihadapkan dengan menentukan pilihan atau pengambilan keputusan. Sebagai hasilnya, kita dapat terhindar dari situasi-situasi yang mengakibatkan penyesalan atau ketidaknyamanan.
2. Self-Worth (Harga Diri)
Self-worth adalah keyakinan yang kita miliki mengenai ‘nilai’ dari diri kita sendiri. Nilai yang dimaksud bukan hanya mengenai hal atau kepercayaan apa yang kita yakini secara personal, namun juga melibatkan kesadaran akan ‘seberapa berharganya’ diri kita.
Keyakinan bahwa diri kita layak menerima dan atau mendapatkan sesuatu atas hasil kerja keras dan usaha atau dedikasi yang telah dilakukan juga menjadi contoh dari penanaman self-worth dalam diri kita sendiri. Namun, perlu diperhatikan bahwa kita harus menyadari bahwa diri kita berharga, terlepas dari terlibat atau tidaknya pencapaian atau baik tidaknya kualitas diri yang kita miliki. Meskipun hidup di zaman dan dalam society yang seolah menuntut kita untuk menjadi sebuah pribadi ‘tertentu’, perlu diingat bahwa seseorang tidak perlu memenuhi kriteria atau melakukan suatu hal tertentu yang dituntut oleh society untuk merasa berharga.
3. Self Esteem (Kepercayaan Diri)
Self esteem berbeda dengan self worth tetapi masih memiliki hubungan. Self Esteem sendiri menurut Santrock (2007) adalah hasil evaluasi kita terhadap diri sendiri, hal ini termasuk dalam penilaian kita terhadap sesuatu yang kita kuasai dan sesuatu yang kurang kita kuasai. Self-esteem dapat meningkat jika memiliki self worth diawal yang baik. Berbagai cara bisa dilakukan dalam meningkatkan tingkat self esteem diantaranya adalah berhenti membanding-bandingkan diri dengan orang lain, berbuatlah baik pada sesama dan hal-hal lainnya.
Self-esteem juga melibatkan ‘kepuasan’ atau ‘merasa berharga atau mampu’. Self-esteem lebih fokus pada kualitas diri kita sendiri sebagai seorang individu atau dalam kata lain kita harus merasa puas dan nyaman sebagai diri kita sendiri terlepas kelebihan dan kekurangan yang ada dalam diri kita atau merasa percaya diri walau dengan segala ketidaksempurnaan yang ada dalam diri kita sendiri.
4. Self Care (Perawatan Diri)
Self care menurut Orem (2001) adalah kegiatan untuk menyeimbangkan hidup dengan memenuhi kebutuhan dalam mempertahankan kehidupan, kesehatan, dan kesejahteraan hidup yang dilakukan individu itu sendiri. Kegiatan yang dilakukan diantaranya adalah dengan mendengarkan musik, menonton film, berolahraga, menghabiskan waktu dengan orang terkasih, dan masih banyak lagi.
Self care adalah suatu upaya yang dilakukan seseorang untuk menjaga kesehatan diri baik secara fisik maupun mental. Self Care bisa dilakukan dengan berbagai kegiatan yang disukai untuk menjaga kesehatan baik mental maupun fisik.
Mari mulai mencintai diri sendiri, belajar berdamai dengan diri sendiri dengan memulainya dari hal-hal yang sederhana. Kita harus percaya bahwa setiap individu memiliki keistimewaannya masing-masing dan setiap manusia mempunyai fitrah untuk mencintai dan dicintai, dan tersebut bisa kita mulai dengan mencintai diri sendiri ^_^
“Self Love isn’t selfish, it’s Important” –Anonim
Referensi
Orem, DE. 2001. Nursing Concept of Practice. The C.V. Mosby Company. St Louis
Santrock, John W. 2007. Remaja, Edisi Kesebelas. Jakarta (ID) : Erlangga.
Penulis: Ridha Illahi Nur S. (Komuniasik Campus Ambassador Batch 2.0)
Editor: Surnawati
Comments