Semester 7

SANDWICH GENERATION ATAU GENERASI GEPREK, INI PENJELASAN DAN CARA MENGATASINYA!

Pernahkah kamu mendengar istilah ‘Sandwich Generation’ atau Generasi Geprek?

Sandwich Generation atau generasi sandwich adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan generasi yang berada dalam posisi yang terjepit seperti isian roti lapis, di mana mereka memiliki tanggung jawab untuk menghidupi tiga generasi sekaligus: diri mereka sendiri, orang tua, dan anak-anak.

Istilah ‘Sandwich Generation’ pertama kali diperkenalkan oleh Dorothy Miller dalam paper-nya yang berjudul “The Sandwich Generation: Adult Children of The Aging” tahun 1981. Secara teori, Sandwich Generation adalah sekelompok orang dewasa berumur 30-40 tahun, yang tidak hanya mengurusi diri sendiri saja, namun juga orang tua dan anak mereka, entah itu secara fisik, emosional, maupun finansial.

Fenomena Sandwich Generation ini terjadi di mana-mana. Di negara Inggris, 1 dari 3 orang dewasa menjadi Sandwich berbagai generasi. Di Amerika Serikat, 12% orang tua yang mempunyai anak juga menjadi Sandwich Generation karena memiliki tanggung jawab untuk mengurusi ibu dan bapaknya. Sementara di Asia, Korea Selatan adalah negara dengan Sandwich Generation tertinggi. 

Menurut survei, 48,7% masyarakat produktif Indonesia merupakan generasi sandwich yang memiliki tanggungan finansial atas keluarganya. Survei tersebut dilakukan terhadap 1.828 responden usia produktif berusia 25-45 tahun yang tersebar di seluruh Indonesia pada September 2021. Lebih lanjut, dari seluruh generasi sandwich di Indonesia hanya 13,4% yang memiliki kesiapan finansial dalam memenuhi pengeluaran pokok, menabung, dan berinvestasi.

Sekarang ini, banyak fresh graduate yang bahkan belum menikah ataupun belum mendapat pekerjaan tapi sudah mendapat beban finansial, misalnya harus membiayai sekolah adik-adiknya dan orang tuanya yang sudah tidak bekerja. Ini merupakan salah satu contoh Generasi Sandwich yang banyak dijumpai di Indonesia.

Berada di posisi terhimpit itu tidak mudah. Depresi, anxiety, dan perasaan terisolasi adalah hal-hal yang sering dialami oleh para Generasi Sandwich. Sandwich Generation cenderung mengabaikan faktor kesehatan mereka, seperti makan dan olahraga. Hal itu wajar, karena ketika kita harus membagi fokus ke beberapa orang, kita akan sulit untuk fokus kepada diri sendiri dan kehidupan kita pribadi.

Sayangnya, sulit bagi kita untuk menghindari perangkap Generasi Sandwich atau Generasi Geprek ini. Karena kita sebagai society memang diekspektasikan untuk mengurusi orang tua dan juga saudara, tidak hanya mengurus diri sendiri atau anak. Kegagalan finansial orang tua juga kerap kali menjadi faktor yang melatarbelakangi terbentuknya generasi sandwich.

At the end of the day, sebagai Generasi Sandwich, we do what we can to survive. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi Sandwich Generation.

  1. Komunikasi

Kita perlu mengkomunikasikan dengan jelas apa yang orang tua butuhkan, apa yang kita bisa lakukan, dan apa yang anggota keluarga lain bisa bantu. Karena tentunya kita tidak bisa memikul bebannya sendirian, kita membutuhkan orang lain untuk membantu meringankan pekerjaan kita. Kita juga perlu untuk komunikasi secara transparan terkait kesiapan emosional dan finansial kita.

  1. Membuat Tabungan Terencana

Generasi Sandwich, yang memiliki tanggung jawab finansial terhadap orang tua dan anak-anak mereka, seringkali dihadapkan pada tantangan keuangan yang kompleks. Membuat tabungan terencana memungkinkan kita untuk mengalokasikan dana dengan lebih tepat. Sebagian dana dapat dialokasikan untuk kebutuhan sehari-hari, sementara sebagian lagi dapat digunakan untuk tujuan jangka panjang seperti pendidikan anak atau perawatan orang tua.

  1. Rawat Diri Sendiri

Ingatlah untuk merawat diri Anda sendiri. Merawat kesejahteraan fisik dan mental Anda adalah kunci untuk menjaga keseimbangan dalam hidup Anda. Luangkan waktu untuk beristirahat, menjalankan hobi, dan menjalin hubungan sosial. 

Jadi, apakah kamu termasuk ke dalam Generasi Sandwich? Jika iya, maka tak perlu khawatir. Dengan komunikasi yang terbuka, perencanaan finansial yang matang, dan dukungan yang tepat, kamu pasti dapat menghadapi tantangan ini dengan baik. Jangan lupa untuk tetap memprioritaskan diri kamu sendiri, sebelum kamu membantu orang lain, ya!

Penulis: Anggita Fitri Chairunisa

Editor: Aulia Febri Saputri

Rahasia Menjadi Pribadi yang Sangat Disenangi Orang Banyak

Previous article

Meningkatkan Keterampilan Komunikasi di Media Analog dan Digital

Next article

Comments

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *