Uncategorized

Pesantren juga dapat Mengikuti Zaman

Sejatinya belajar dapat Dimana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja. Belajar adalah hal sederhana yang kadang kala kita tidak sadar melakukannya, sesederhana hal yang awalnya tidak kita ketahui menjadi tahu berkat orang lain atau peristiwa yang kita alami sendiri. Begitu pula pelajaran kita ambil tidak hanya dari pendidikan formal saja seperti di Sekolah Menengah Pertama (SMP) ataupun Sekolah Menengah Akhir (SMA) tetapi juga di kehidupan sehari-hari, seperti yang akan kita bahas disini yaitu belajar di sebuah pondok pesantren.

Sejarah Pondok Pesantren

Pondok pesantren adalah Lembaga Pendidikan islam tertua di Indonesia, Pada abad ke-19 dan pada awal abad ke-20, pondok pesantren mulai mengalami perkembangan dengan masuknya pendidikan formal. Seiring dengan modernisasi Pendidikan dan perkembangan era digital saat ini, pesantren mulai mengadopsi kurikulum formal yang mencakup pelajaran umum seperti matematika, sains, Bahasa, dan lain sebagainya. Hal ini terjadi karena adanya interaksi dengan sistem pendidikan kolonial Belanda serta meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pendidikan yang lebih luas. Meskipun demikian, pondok pesantren tetap mempertahankan ciri khasnya sebagai lembaga yang berbasis pada pendidikan agama dengan tetap mengajarkan kitab-kitab kuning sebagai kurikulumnya.

Memasuki era pascakemerdekaan, pondok pesantren terus beradaptasi dengan perubahan zaman. Beberapa pesantren mulai menggabungkan sistem pendidikan Islam tradisional dengan pendidikan modern, termasuk membentuk sekolah-sekolah formal di bawah naungan pesantren atau Yayasan seperti Madrasah dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Seperti yang sudah dipaparkan diatas, pesantren juga berperan aktif dalam pembentukan karakter, etika, dan kepemimpinan santri, menjadikan pesantren tidak hanya sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai pusat pengembangan moral dan sosial. Hingga di zaman sekarang ini, pondok pesantren tetap menjadi pilihan tepat untuk para orang tua yang ingin mendidik anaknya dengan cara yang berbeda namun baik bagi agama dan penting dalam sistem pendidikan di Indonesia, terutama dalam membentuk generasi muda yang berkarakter Islami dan berwawasan global.

Pesantren di Era Sekarang

Jika mendengar sebutan pesantren kebanyakan orang berfikiran suatu tempat yang ketinggalan zaman, banyak aturan, atau bahkan tempat yang menyeramkan, terlebih akhir-akhir ini mulai banyak film-film di bioskop yang mengangkat sisi horror dari pesantren, padahal tidak semua bisa dibenarkan. Nyatanya di zaman sekarang ini sudah mulai banyak pondok pesantren yang berbasis modern atau lebih dikenal sebagai “Islamic Boarding School”, dalam pesantren yang berbasis modern ini para santrinya tidak hanya diajarkan pesantren pada umumnya saja seperti, mengaji, belajar bahasa asing, mengkaji kitab, dan lain sebagainya, tetapi juga diajarkan berbagai jenis teknologi sesuai dengan perkembangan zaman. 

Pada pesantren modern para santri belajar Pendidikan formal, tidak seperti pesantren-pesantren di daerah-daerah yang hanya fokus belajar tentang agama saja dan tidak ada Pendidikan formal atau biasanya terpisah antara pendidikan formal dengan pendidikan agama saja seperti pesantren tersebut. Di zaman sekarang ini perlahan masyarakat mulai menyadari pentingnya pendidikan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Masyarakat kota sudah mulai banyak yang menyekolahkan anak-anaknya di pondok pesantren karena dianggap bagus dan terpercaya dalam mendidik, baik secara umum ataupun secara ketentuan agama.

Di dalam pondok pesantren sendiri para santri tidak hanya mendapat pendidikan-pendidikan formal dan agama saja, tetapi juga sosial yang bisa membantu dikehidupannya kelak dalam bermasyarakat. Dari mulai hal-hal kecil seperti, ketika ingin mandi dan makan yang diharuskan untuk mengantri, bagaimana hidup dengan teman saja dan jauh dari orang tua. Namun, dengan begitu para santriwati menjadi banyak belajar bertahan hidup di Masyarakat dan bagaimana kebersamaan yang dibangun dengan teman seperjuangan.

Penulis: Alya Najma Soraya

Editor: Muhammad Sayyid Rachman

komuniasik@gmail.com

Komunikasi bagi Si Introvert: Tantangan dan Strategi

Previous article

Mengatasi Insecure: Langkah-Langkah untuk Lebih Percaya Diri

Next article

Comments

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *