Sebagai wakil rakyat yang terpilih untuk duduk di kursi DPRD DKI Jakarta, tentunya harus mempunyai kemampuan komunikasi yang kompeten untuk dikuasai. Komunikasi yang efektif dapat membantu dalam menjalankan tugas legislasi, pengawasan, penganggaran, serta bisa membantu sebagai jembatan penghubung antara aspirasi masyarakat dengan kebijakan pemerintah itu sendiri.
Pentingnya Komunikasi Multi-Level
Anggota dewan memiliki tanggung jawab yang besar dalam berkomunikasi dengan berbagai macam lapisan masyarakat dan pemangku kepentingan. Mulai dari konstituen di daerah pemilihan, rekan sesama anggota dewan, pejabat eksekutif, hingga media massa. Setiap level komunikasi ini membutuhkan pendekatan dan juga strategi yang berbeda untuk mencapai efektivitas yang maksimal.
Komunikasi dengan Konstituen
Sebagai wakil rakyat, mendengarkan dan memahami aspirasi konstituen adalah kewajiban atau prioritas utama. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan antara lain:
● Mengadakan pertemuan rutin dengan warga melalui reses yang terstruktur maupun sosialisasi peraturan daerah atau biasa disebut sosper
● Mempunyai saluran komunikasi digital yang mudah diakses oleh konstituen
● Melakukan kunjungan langsung ke wilayah konstituen secara berkala
● Memberikan laporan pertanggung jawaban kinerja secara transparan apa yang telah dilaksanakan
Komunikasi di Internal DPRD
Tidak hanya komunikasi yang dijalin dengan konstituen saja, akan tetapi kemampuan berkoordinasi dengan sesame anggota dewan sangat crucial atau
penting untuk menghasilkan kebijakan yang berkualitas. Tentunya ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan. Yang pertama dengan mengedepankan etika dalam berdiskusi dan berargumentasi. Kedua yaitu membangun networking lintas fraksi untuk kepentingan bersama, ketiga yaitu aktif berpartisipasi dalam rapat-rapat komisi dan paripurna. Keempat yaitu menjaga profesionalisme dalam perbedaan pandangan politik, dan yang terakhir membangun networking sesama fraksi.
Keterampilan Komunikasi yang Wajib Dikuasai
Menjadi seorang wakil rakyat itu harus mempunya keterampilan dalam berkomunikasi. Ketika bertemu dengan konstituen anggota dewan wajib berinteraksi dan berkomunikasi yang baik, kalau anggota dewan tidak terampil dalam berkomunikasi itu bisa menjadi boomerang untuk mereka. Maka dari itu inilah beberapa keterampilan yang wajib dikuasai:
1. Publik Speaking
Sebagai seorang wakil rakyat, kemampuan berbicara di depan publik adalh keharusan. Hal ini mencakup artikulasi yang jelas dan intonasi yang tepat, penguasaan materi dan data yang komprehensif, kemampuan improvisasi dan manajemen audiens, dan penggunaan bahasa tubuh yang efektif.
2. Komunikasi Digital
Di era yang modern ini, penguasaan komunikasi digital menjadi sebuah kewajiban yaitu:
● Manajemen media sosial yang profesional
● Pemahaman tentang etika berkomunikasi di dunia maya
● Pemanfaatan platform digital untuk menjangkau konstituensi
● Kemampuan merespon isu dengan cepat dan tepat
● Kemampuan dalam merespon aspirasi dan keluhan konstituen
3. Negosiasi dan Lobbying
Keterampilan ini sangat penting bagi seorang wakil rakyat atau anggota dewan dalam melakukan:
● Pembahasan anggaran daerah
● Perumusan peraturan daerah
● Koordinasi dengan eksekutif
● Penyelesaian konflik kepentingan
Membangun Kredibilitas Melalui Komunikasi
Kredibilitas seorang anggota DPRD sangat bergantung pada cara mereka berkomunikasi. Beberapa prinsip yang harus dipegang:
1. Integritas dalam berkomunikasi
Seorang anggota DPRD harus bisa menyampaikan informasi yang akurat dan terverifikasi dengan baik. Mereka juga harus konsisten antara ucapan dan tindakan yang sudah dijanjikan. Transparansi dalam setiap keputusan yang dipilih serta bertanggung jawab atas setiap pernyataan yang telah diucapkan.
2. Empati dan Kepekaan Sosial
Setiap anggota DPRD harus bisa memahami konteks sosial-budaya masyarakat yang ada di Jakarta. Dengan memahami hal tersebut bisa menjadi salah satu solusi untuk berkomunikasi dengan baik dan membuat kebijakan yang sesuai. Tidak hanya itu, setiap anggota harus responsif terhadap keluhan dan aspirasi warga. Karena itu merupakan suatu kewajiban bagi anggota DPRD. Mereka juga harus menggunakan bahasa yang inklusif serta menunjukkan kepedulian genuine terhadap permasalahan konstituensi.
Dalam komunikasi yang efektif bukan sekedar kemampuan berbicara saja, melainkan seni membangun hubungan dan kepercayaan dengan berbagai pemangku kepentingan. Sebagai anggota DPRD DKI Jakarta, penguasaan komunikasi yang baik akan sangat membantu dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat secara optimal. Menghasilkan kebijakan yang berpihak pada kepentingan publik dan sasaran yang tepat. Membangun citra positif terhadap Lembaga Pemerintahan. Dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah. Dengan menguasai berbagai aspek komunikasi di atas, anggota DPRD DKI Jakarta dapat menjalankan amanah rakyat dengan lebih efektif dan memberikan dampak nyata bagi kemajuan Jakarta.
Penulis: Nabhan Afnan Akmal
Editor: Rafiq Subhi Sahfi
Comments