Uncategorized

FoMO: Ketakutan Generasi Muda Masa Kini

Perkembangan teknologi informasi yang kian tak terelakkan memang memberikan begitu banyak sekali manfaat bagi penggunanya. Beragam informasi yang dibutuhkan kini dengan sangat mudah dapat diakses oleh berbagai kalangan dengan hitungan detik saja. Namun, kondisi ini tidak selamanya memberikan dampak yang positif. Akibat penyebaran informasi yang cepat dan bisa diakses dengan hitungan detik ini maka muncul sebuah kondisi psikologi yang disebut Fear of Missing out atau yang dikenal dengan FoMO. Sebenarnya apa sih itu FoMO? Dan apakah benar FoMO yang menjadi salah ketakutan generasi muda masa kini? Yuk simak penjelasannya berikut ini!

Para ahli medeskripsikan FoMO sebagai salah satu bentuk kecemasan yang umum dirasakan oleh generasi muda. Kondisi ini semakin marak saat media sosial seperti TikTok, Instagram, Twitter, dan media sosial lainnya, berubah menjadi bagian yang tak terpisahkan di dalam aktifitas sehari-hari. Salah satu karakter seseorang yang mengidap FoMO dapat diketahui dari rasa tidak nyaman, cemas, dan takut ketika mereka ketinggalan sedikit informasi saja yang sedang ramai menjadi topik perbincangan di media sosial.

Menurut Department of Psychology, School of Social Sciences, Nottingham Trent University, Inggris, mengatakan bahwa dampak negatif dari FoMO adalah membuat individu bisa bersikap melampaui batas kewajaran di media sosial. Tidak hanya takut ketinggalan informasi di media sosial, anak muda yang mengalami kondisi ini juga sengaja memasang tulisan, gambar, hingga mempromosikan diri yang belum tentu benar hanya karena ingin terlihat update dengan perkembangan terkini di media sosial.

Berdasarkan penelitian yang juga dilakukan oleh Ratih Listari, menunjukan bahwa FoMO sangat mempengaruhi kesehatan jiwa dan mental penderitanya. Ketakutan akan kehilangan momen secara terus menerus akan menyebabkan rasa tidak puas pada diri sendiri, meningkatkan rasa rendah diri, hingga berujung kepada depresi jika tidak segera ditangani dengan baik.

Kondisi FoMO juga sangat mempengaruhi bagaimana seseorang menjalani kehidupan sehari-harinya dalam mengambil sebuah keputusan. Terutama bagi para individu yang mengidap gejala akut FoMO seperti takut apabila tida mengikuti trend-trend terbaru. Padahal tidak semua trend tersebut sesuai dengan dirinya. Tanpa pertimbangan yang bijak, ketakutan tersebut malah membawa masalah bagi dirinya.

Selain itu, para peneliti menemukan bahwa penggunaan berlebihan pada media sosial juga mempengaruhi tingkat kepercayaan diri seseorang saat berada di tengah-tengah lingkungan kehidupan nyata. Untuk itu, sudah seharusnya para pengguna sosial media dapat menggunakan sosial medianya secara bijak agar manfaatnya juga bisa diperoleh.

Penulis: Taufiq Al Hakim

Penyunting: Julian Ilham Riansyah

Dampak Hustle Culture, Bekerja Tanpa Henti

Previous article

FERARRI MENJADI BADUT KUDA JINGKRAK MERAH F1

Next article

Comments

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *