AI: Membantu Siswa Belajar Lebih Cepat atau Justru Menghambat?

Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) telah memasuki berbagai aspek kehidupan manusia, tak terkecuali dunia pendidikan. Perangkat lunak pembelajaran yang didukung AI sangat menjanjikan perubahan dalam cara kita belajar dikarenakan teknologi ini menawarkan metode yang lebih efisien. Teknologi AI memiliki kemampuan untuk mempersonalisasi pengalaman belajar sehingga AI dapat membantu siswa memahami materi dengan lebih baik dan lebih cepat, serta dapat menyesuaikan pendekatan berdasarkan kebutuhan individu mereka. Namun, pertanyaan yang muncul adalah: benarkah AI mampu membantu siswa belajar lebih cepat? Atau justru menjadi penghalang baru dalam proses pembelajaran?

Salah satu kemampuan terbesar yang dimiliki oleh AI adalah kemampuannya untuk memberikan pembelajaran yang dipersonalisasi. Caranya yaitu dengan menganalisis data kinerja siswa, dari situ AI dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan masing-masing penggunanya. Berdasarkan data tersebut, AI dapat menyusun materi pembelajaran yang sesuai dan menyesuaikan tingkat kesulitannya dengan para pengguna. Hal ini dapat memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan kemampuan mereka tanpa merasa tertinggal atau terbebani.

Selain itu, AI juga dapat bertindak sebagai tutor virtual yang selalu siap membantu. Siswa dapat bertanya kapan saja dan di mana saja, serta mendapatkan penjelasan yang jelas dan mudah dipahami. Fitur seperti ini sangat berguna bagi siswa yang kesulitan memahami konsep tertentu atau membutuhkan bantuan tambahan di luar jam sekolah.

Sebuah studi meta-analisis yang dilakukan oleh Rong Wu dan Zhinggen Yu (2023) terhadap 24 penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan chatbot AI mengalami peningkatan hasil belajar yang signifikan. Bahkan, efek ini lebih terasa pada siswa di tingkat pendidikan tinggi. Menariknya, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa siswa yang baru pertama kali menggunakan chatbot AI untuk belajar mendapatkan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan mereka yang menggunakannya dalam jangka waktu yang lama. 

Meskipun menawarkan banyak manfaat, AI juga membawa sejumlah tantangan. Salah satu kekhawatiran utamanya adalah ketergantungan yang berlebihan pada teknologi. Jika siswa terlalu mengandalkan AI untuk menyelesaikan tugas atau menjawab pertanyaan, mereka mungkin kehilangan kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah secara mandiri. Hal ini dikarenakan siswa sudah terbiasa mendapatkan jawaban secara instan dari AI, sehingga mereka mungkin tidak lagi merasa terdorong untuk mencari pengetahuan secara mendalam atau mempertanyakan lagi informasi yang diberikan. 

Selain itu, kualitas pembelajaran yang dihasilkan oleh AI sangat bergantung pada kualitas data yang digunakan untuk melatih model AI. Jika data yang digunakan bias atau tidak akurat, maka output yang dihasilkan juga akan bias dan tidak dapat diandalkan.

Berdasarkan penelitian berjudul The Effectiveness of AI Based Blended Learning on Student Scientific Literacy: Meta-analysis (2023), ditemukan bahwa penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam pembelajaran memberikan dampak yang sangat positif. Dengan menganalisis data dari berbagai penelitian, ditemukan bahwa siswa yang belajar dengan metode pembelajaran campuran berbasis AI, siswa akan mengalami peningkatan yang signifikan dalam pemahaman konsep belajarnya. Hasil ini menunjukkan bahwa kehadiran teknologi AI dalam pendidikan dapat menjadi solusi efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran siswa.

Keseimbangan antara penggunaan AI dan interaksi manusia (guru dan siswa) di sini sangat penting guna untuk memaksimalkan potensi AI dalam pendidikan. Guru diharapkan untuk tetap berperan dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan memotivasi siswa sehingga AI dapat menjadi alat bantu yang sangat berguna bagi guru

Penulis : Siti Nahdia Usman

Editor : Arif Rahmatulhakim