Uncategorized

Overthinking di Kalangan Gen Z, Ini Dia Solusi dan Dampaknya!

Overthinking, atau kebiasaan memikirkan sesuatu secara berlebihan, menjadi masalah yang
semakin sering dialami oleh generasi Z (Gen Z), terutama di era digital saat ini. Gen Z adalah
generasi yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, dan mereka tumbuh dalam
dunia yang sangat terhubung dengan teknologi. Kemajuan media sosial, tuntutan akademis yang
semakin berat, serta ketidakpastian ekonomi dan sosial menjadi beberapa faktor yang memicu
overthinking pada mereka.
Faktor-Faktor Penyebab Overthinking pada Gen Z:

  1. Tekanan Media Sosial

Media sosial telah menjadi bagian dari kehidupan Gen Z. Namun, terlalu banyak
pemikiran yang dihabiskan di media sosial sering kali memicu perasaan tidak puas dan
timbul rasa tidak percaya diri, kecemasan, dan keirian. Gen Z cenderung
membandingkan hidup mereka dengan standar “kesempurnaan” yang ditampilkan di
media sosial, sehingga sering kali merasa tidak cukup baik dan tidak percaya diri, yang
akhirnya memicu overthinking.

  1. Tuntutan Akademis dan Karier

Gen Z hidup dalam di dunia kompetitif, di mana kesuksesan diukur dari
pencapaian akademis, karier yang oke banget, dan finansial di usia muda. Tuntutan ini
memicu kekhawatiran berlebihan tentang masa depan, memikirkan kegagalan yang
belum terjadi, serta merasa tidak mampu dengan kemampuan diri sendiri.

  1. Pandemi atau lulusan COVID

Pandemi COVID-19 mengakibatkan kecemasan bagi sobat GEN Z, dikarenakan
banyak GEN Z yang lulus pada pandemi, dan melakukan banyak pembelajaran daring
atau Online, yang sangat ngebuat mereka memikirkan yang tidak perlu, yang
mendapatkan pembelajaran layaknya pada pembelajaran waktu sebelum COVID.

  1. Kesehatan Mental yang Muncul

Meski kesadaran akan pentingnya kesehatan mental semakin meningkat, stigma
terhadap masalah kesehatan mental masih ada di banyak komunitas. Banyak anak muda
Gen Z yang merasa tidak bisa terbuka mengenai kecemasan atau masalah mereka, yang
membuat mereka memendam pikiran negatif dan overthinking secara berkelanjutan. Atau
hanya alas an bagi anak GEN Z?
Untuk mengatasi overthinking, Gen Z bisa mencoba beberapa pendekatan berikut:
Pertama, latihan mindfulness dan meditasi, dapat membantu mereka fokus pada saat ini dan
mengurangi kecenderungan memikirkan hal-hal yang belum terjadi. Mindfulness mengajarkan
cara mengelola pikiran dan emosi, sehingga mereka tidak terjebak dalam kecemasan. Selain itu,
biosa mengisi waktu luang dengan hal-hal yang bermanfaat seperti Olahraga atau mencari hobi
baru, karena banyak anak GEN Z sangat susah untuk beraktivitas di nluar ruangan. Dan, selalu
berfikiran yang baik baik akan semuanya agar Ketika menjalninya dengan iklas dan senang.

Penulis: Siti Masyrifah

Editor: Muhammad Sayyid Rachman

komuniasik@gmail.com

Prabowo dilantik! Kucing Bobby Kartanegara, Siap Masuk Istana Negara!!!

Previous article

Boyband SEVENTEEN tembus penjualan di Hanteo

Next article

Comments

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *