Musik Jawa, terutama campursari, telah berkembang pesat dan semakin dikenal luas, baik di Indonesia maupun mancanegara. Dua sosok yang memainkan peran penting dalam mempopulerkan musik ini adalah Didi Kempot dan Denny Caknan.
Didi Kempot: Pelopor Campursari
Didi Kempot, yang dikenal sebagai “The Godfather of Broken Heart”, adalah musisi legendaris dari Surakarta. Dengan lagu-lagu populernya seperti “Sewu Kutho” dan “Stasiun Balapan,” Didi Kempot membawa campursari sebagai perpaduan musik tradisional Jawa dan modern ke panggung yang lebih luas. Lirik-lirik patah hati dan pesan budaya Jawa yang terkandung dalam lagu-lagunya membuat musik ini diterima oleh banyak kalangan, bahkan hingga ke luar negeri.
Denny Caknan: Penerus Musik Jawa Modern
Setelah kepergian Didi Kempot, Denny Caknan muncul sebagai penerus yang sukses membawa musik Jawa lebih jauh. Dengan sentuhan dangdut koplo dan pop Jawa, Denny berhasil menarik minat generasi muda. Lagu-lagunya seperti “Kartonyono Medot Janji” dan “Los Dol” menjadi sangat populer. Denny tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi juga mulai menembus pasar internasional, termasuk negara tetangga seperti Malaysia.
Denny Caknan sering membawakan lagu-lagu pop Jawa di berbagai acara di Malaysia, di mana komunitas masyarakat Jawa dan penikmat musik dangdut cukup besar. Lagu-lagunya diterima dengan baik, membuktikan bahwa musik tradisional Jawa yang diiringi sentuhan modern bisa dinikmati lintas negara. Keberhasilannya membawakan pop Jawa di Malaysia menunjukkan bahwa musik Jawa tidak hanya menjadi milik Indonesia, tetapi juga semakin diterima di panggung internasional.
Denny Caknan tidak pernah lepas dari pengaruh Didi Kempot. Ia mengaku bahwa Didi Kempot adalah inspirasinya dalam menciptakan lagu-lagu bertema patah hati dengan gaya bahasa Jawa yang sederhana namun menyentuh. Keduanya, meski berbeda generasi, sama-sama mengangkat musik Jawa ke kancah yang lebih luas. Didi Kempot meletakkan fondasi dengan campursari yang khas, sementara Denny Caknan melanjutkannya dengan memperkenalkan pop Jawa kepada generasi baru dengan nuansa yang lebih modern.
Keberhasilan Didi Kempot dan Denny Caknan membuktikan bahwa musik tradisional Jawa dapat terus berkembang dan diterima di berbagai belahan dunia. Dengan pengaruh mereka, musik Jawa tidak hanya dinikmati oleh masyarakat lokal, tetapi juga diterima dengan baik di negara-negara tetangga seperti Malaysia. Musik mereka telah menjembatani budaya dan zaman, memastikan bahwa warisan musik Jawa akan terus dinikmati oleh generasi berikutnya.
Penulis : Rizky Faturahman
Editor : Syifa Salsabila
Comments