Uncategorized

Manifestasi dan Law of Attraction: Apakah Ini Hanya Tren atau Cara Hidup?

Belakangan ini, konsep manifestasi dan Law of Attraction semakin populer, terutama di media sosial seperti TikTok dan Instagram. Banyak orang berbagi pengalaman “menarik” hal-hal positif dalam hidup mereka dengan fokus pada pikiran dan niat. Manifestasi didasarkan pada gagasan bahwa apa yang kita pikirkan dan yakini, itulah yang akan kita wujudkan. Law of Attraction, yang pertama kali dikenal melalui buku The Secret, mengatakan bahwa energi positif menarik hal-hal positif, begitu pula sebaliknya.

Namun, apakah manifestasi ini sekadar tren atau benar-benar cara hidup yang efektif? Bagi sebagian orang, manifestasi memberi mereka rasa kontrol atas hidup dan membantu menumbuhkan pola pikir optimis. Mereka merasa lebih termotivasi, berani bermimpi besar, dan fokus pada tujuan. Tapi skeptis berpendapat bahwa manifestasi tidak cukup tanpa aksi nyata. Keyakinan saja tidak akan membuahkan hasil jika tidak diiringi dengan upaya.

Pada akhirnya, manifestasi dan Law of Attraction bisa dilihat sebagai alat untuk menumbuhkan mentalitas positif. Meski bukan solusi instan, jika digabungkan dengan kerja keras dan tindakan yang terarah, konsep ini dapat memberi dorongan mental untuk mencapai tujuan hidup. Jadi, apakah ini hanya tren? Bisa jadi. Namun, bagi banyak orang, manifestasi telah menjadi cara hidup yang memotivasi mereka untuk meraih impian dan menjalani hidup dengan lebih optimis.

komuniasik@gmail.com

Hustle Culture vs Slow Living: Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan Mental?

Previous article

YouTube dan Generasi Alpha di Era Digital

Next article

Comments

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *