Cerita KomunikasiEntertainment

Gen Z dan Sandwich Generation

Generasi Z sering kali digambarkan sebagai generasi digital, kreatif, dan progresif. Generasi ini mulai merasakan tekanan sebagai bagian dari Sandwich Generation, di mana seseorang terjebak antara merawat orang tua yang menua dan mengurus anak-anak atau saudara yang lebih muda. Istilah sandwich generation lebih sering dikaitkan dengan generasi milenial dan baby boomers, yang berada di puncak karier dan mengurus keluarga. Namun, tren ini mulai bergeser ke generasi yang lebih muda, terutama di kalangan gen Z yang terpaksa memikul beban tanggung jawab tersebut di usia yang masih sangat muda. Apa penyebabnya? Dan bagaimana mereka menghadapi tantangan ini?

Situasi sandwich generation muncul lebih cepat dari yang dibayangkan. Beberapa dari mereka terpaksa menjadi tulang punggung keluarga karena kondisi keuangan yang sulit, masalah kesehatan orang tua, atau harus merawat adik-adik mereka. Beberapa alasan yang membuat gen Z masuk ke dalam kategori ini adalah faktor ekonomi dan sosial.

Beban ganda ini membuat gen Z menghadapi tantangan yang luar biasa, baik dari sisi emosional, finansial, maupun sosial. Sebagai generasi yang baru masuk ke dunia kerja, generasi ini mungkin masih berjuang untuk mencapai kestabilan finansial. Biaya hidup yang tinggi, sulitnya mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang memadai, dan beban utang pendidikan membuat mereka sudah berada dalam tekanan keuangan.

Kesehatan mental juga menjadi bagian dari sandwich generation pada usia muda membuat gen Z rentan terhadap stres dan burnout. Mereka tidak hanya harus menjalankan tanggung jawab pribadi, seperti kuliah atau bekerja, tetapi juga harus merawat orang tua atau adik-adik mereka. Ini sering kali mengakibatkan kelelahan emosional, perasaan tertekan, dan bahkan kecemasan. Gangguan pada perkembangan karir dan pendidikan dapat menghambat perkembangan mereka.

Melihat bagaimana gen Z mampu menghadapi tantangan menjadi bagian dari sandwich generation, kita bisa melihat harapan bahwa mereka akan tumbuh menjadi generasi yang lebih tangguh dan adaptif. Namun, tidak berarti bahwa tekanan yang mereka alami bisa dianggap enteng. Dukungan dari pemerintah, perusahaan, dan masyarakat luas diperlukan untuk meringankan beban yang mereka tanggung, baik melalui kebijakan kerja fleksibel, akses ke layanan kesehatan mental, hingga fasilitas perawatan yang lebih terjangkau.

Pada akhirnya, gen Z adalah generasi yang bukan hanya kreatif dan cerdas, tetapi juga tangguh dalam menghadapi tantangan besar. Dengan terus mencari solusi inovatif dan menjaga kesejahteraan diri, mereka bisa mengatasi beban sandwich generation yang menekan, sambil tetap mengejar impian pribadi dan profesional mereka.

Penulis : Aulia Ramadhani

Editor : Maya Maulidia

komuniasik@gmail.com

Generasi Z Lemah di Dunia Kerja? Simak Faktanya!

Previous article

Marriage is Scary, Apa Bikin Gen Z Takut Nikah?

Next article

Comments

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *