Uncategorized

TINGKATKAN INKLUSIVISME DENGAN BELAJAR SIGN LANGUANGE

Kepedulian masyarakat terhadap teman-teman disabilitas kini kian meningkat, terutama pada aspek komunikasi antara masyarakat dengan teman-teman tunarungu maupun tuna wicara. 

Berdasarkan data statistik dari sekolah luar biasa atau SLB pada tahun 2018 hingga 2019, penyandang tunarungu di Indonesia mencapai 26.438 Jiwa. Angka tersebut hanya sebagian kecil dari jumlah penyandang tunarungu di Indonesia secara keseluruhan. Secara garis besar, teman-teman tunarungu di Indonesia mengalami insecure jika ingin bergaul dengan masyarakat. Hal ini dikarenakan kurang pahamnya masyarakat untuk berkomunikasi dengan teman-teman tunarungu.

Saat ini masyarakat sudah mulai peduli dengan dengan aksesibilitas berkomunikasi dengan teman-teman tunarungu. Hal ini dapat dilihat dari tingginya minat masyarakat dalam mengikuti beberapa kelas bahasa isyarat yang diadakan oleh beberapa komunitas seperti Silang.id. Bagja selaku co-founder Silang.id mengungkapkan dalam kelas bahasa isyarat di Taman Literasi Martha C. Tiahahu, bahwa “jangan pernah berhenti belajar Bahasa isyarat dimanapun kalian berada, karena dengan kalian berpartisipasi belajar Bahasa isyarat adalah sebuah dukungan untuk teman-teman disabilitas untuk tetap bercengkrama dan berbaur antar sesama dan mendorong semangat kepada mereka agar tidak malu dan minder untuk kedepannya”.

Selain itu bentuk dukungan masyarakat terhadap teman-teman tunarungu dapat dilihat dengan adanya coffee shop seperti Starbuck Signing Store dan Coffee Sunyi, yang mempekerjakan barista-barista penyandang tunarungu sebagai bentuk dukungan bahwa teman-teman disabilitas juga memiliki kesempatan yang sama. 

“Bahasa isyarat sangat penting untuk dipelajari, terutama bagi kita sebagai frontliners pelayanan publik di Taman Literasi ini, sehingga teman-teman disabilitas merasa nyaman ketika berkunjung ke Taman Literasi” ungkap Nadiya, Corporate Secretary Manager PT. Integrasi Transit Jakarta.

Semoga mulai dari sekarang, masyarakat dapat lebih peduli dengan teman-teman disabilitas, salah satunya teman-teman tunarungu. Mulai memahami cara berkomunikasi dengan mereka dan merangkul mereka untuk selalu mengambil peran dalam segala aktivitas-aktivitas yang kita lakukan. Sehingga itu dapat membantu mereka untuk jauh dari kata insecure pada diri mereka sendiri.

KOMUNIKASI DI SEKITAR KITA: MISKOMUNIKASI YANG SERING TERABAIKAN

Previous article

FILM PETUALANGAN SHERINA 2, MENGAJAK BERNOSTALGIA BERSAMA

Next article

Comments

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *