Uncategorized

SI PALING SOSIALITA, GAYA HIDUP YANG GAYA-GAYAAN

Media sosial bukan saja digunakan untuk saling bertegur sapa tetapi juga untuk ajang menumpahkan ekpresi, perasaan serta pemikiran. Selain itu musik juga adalah hiburan favorit generasi millenial kelas menengah urban. Generasi milenial yang hidup sebagai kaum urban biasanya sulit menyisihkan uang untuk ditabung. Aktivitas menabung hanya diakukan untuk tujuan jangka pendek, misalnya untuk membeli barang-barang branded yang berkualitas, untuk liburan atau untuk membeli sesuatu yang berkaitan dengan hobi. 

Hal ini berbeda dengan generasi terdahulu yang suka menyimpan aset, Generasi milenial lebih suka menggunakan uang untuk orientasi kepuasan. Bentuk aktualisasi diri pada anak muda, yang dilakukan saat berada di kafe atau kedai kopi dapat berupa mengupdate status atau foto di berbagai media sosial yang mereka miliki. Sehingga gaya hidup mewah mereka diketahui oleh masyarakat sekitar maupun dunia maya seperti Instagram, WA, dan sebagainya. 

Pengakuan eksistensi dan bergaya serba modern seakan sudah menjadi sebuah kebutuhan. Kebutuhan yang demikian merupakan suatu kepuasan semu yang menjadikannya sebagai kebutuhan-kebutuhan palsu yang diprioritaskan. Perilaku mengunggah foto makanan dan minuman dengan menampilkan brand kafe yang cukup terkenal, banyak dilakukan oleh anak muda saat ini, dengan mengunggah foto brand tersebut mereka seperti ingin memberitahukan kepada orang lain tentang identitas dan kelas sosial mereka yang sedang menghabiskan waktu senggang di tempat-tempat mahal dan eksklusif. 

Terlihat bahwa kawula muda memiliki karakteristik yang cenderung ingin menjadi pusat perhatian, mencoba hal baru, ikut-ikutan, dan memiliki kecenderungan suka berfoya-foya atau hedonis. Gejala nongkrong di coffee shop sebagai gaya hidup anak muda disebabkan oleh banyak faktor, baik dari kehidupan sosial atau psikologis. Gaya hidup seperti ini merupakan cara untuk berkomunikasi melalu ekspresi dan perilaku yang ditunjukkan kaum muda yang tertarik mencoba hal baru. 

Generasi milenial dengan gajinya yang tidak seberapa bahkan ada sebagian yang masih minta dari orangtua berlomba-lomba mencapai ‘tren’ tersebut dan merelakan kebutuhan dasar lainnya. Anak muda seperti inilah yang disebut sebagai the urban poor. Lifestyle (gaya hidup) masyarakat perkotaan saat ini, melatarbelakangi beberapa kelompok masyarakat memilih kafe atau warung kopi yang disinyalir mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Beberapa tahun terakhir ini, kafe mengalami perkembangan yang begitu pesat. 

Kaum milenial memanfaatkan kafe sebagai tempat Hangout dan menjadikannya sebagai ‘The Second Home’. Selain itu, kafe juga menjadi wadah untuk para sosialita memamerkan gaya hidup yang serba branded (bermerek) dan mewah. Mereka melakukan beberapa aktivitas yang akan dipamerkan lewat akun media sosialnya. Kaum milenial mengunjungi atau menjadikan kafe sebagai rumah kedua memiliki maksud, yakni untuk memperlihatkan gaya hidup sebagai pesan simbolik terhadap seseorang yang melihatnya, karena penilaian orang lain di lihat dari apa yang di tampakkan. Gaya hidup serba mahal yang di tampilkan oleh mereka semata-mata untuk menyenangkan atau memuaskan diri sendiri atas pengakuan identitas kelas sosialnya.

Penulis : Mohammad Ziyadu Dzikri (018) 

Editor : Hafiz Maulana (006) 

REVIEW JUJUR MAKANAN BERUJUNG LAPORAN POLISI: PENTINGNYA KOMUNIKASI YANG BAIK SERTA BIJAK DALAM BERSOSIAL MEDIA

Previous article

PERAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DALAM MEMBENTUK KARAKTERISIK REMAJA

Next article

Comments

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *