Film Home Sweet Loan berhasil menyoroti kenyataan pahit yang dialami oleh banyak orang di era modern, khususnya generasi milenial dan Gen Z. Film ini mengangkat tema sandwich generation, sebuah fenomena di mana individu berada di antara dua generasi yang membutuhkan dukungan finansial, yakni orang tua yang semakin menua dan anak-anak yang masih bergantung. Film ini menyajikan gambaran nyata kehidupan generasi milenial dan Gen Z yang harus memikul beban finansial keluarga sambil berusaha membangun masa depan sendiri.
Apa itu Sandwich Generation?
Sandwich generation adalah istilah yang menggambarkan kelompok individu yang berada dalam posisi sulit karena harus memenuhi kebutuhan dua generasi sekaligus. Mereka sering kali berada diantara dua tanggung jawab yaitu tanggung jawab merawat orang tua yang sudah lanjut usia dan membesarkan anak-anak. Beban finansial yang berat menjadi tantangan utama bagi sandwich generation.
Karakter utama dalam film Home Sweet Loan, Kaluna, menjadi penggambaran yang kuat dari sandwich generation di Indonesia. Kaluna tinggal di rumah bersama keluarga besarnya. Ada orang tua, kakak, ipar dan ponakan. Situasi seperti ini menjadikan Kaluna bermimpi untuk memiliki rumah sendiri.
Konflik batin yang dialami Kaluna menjadi inti dari cerita film ini. Ia harus terus berjuang menyeimbangkan antara impian pribadi dan kewajiban keluarga. Dilema ini seringkali dialami oleh banyak orang yang berada dalam situasi serupa.
Tantangan yang dihadapi sandwich generation diantaranya yang pertama ialah beban keuangan yang mengharuskan mencukupi kebutuhan orang tua dan diri sendiri, kedua tekanan emosional. Seorang sandwich generation seringkali memiliki perasaan bersalah apabila tidak dapat memenuhi semua kebutuhan. Yang terakhir tantangan kesehatan, dimana seorang sandwich generation sangat bekerja keras untuk mencapai tujuan hingga akhirnya lupa dengan kesehatan fisik dan mentalnya sendiri.
Film Home Sweet Loan tidak hanya menyajikan kisah yang menghibur, tetapi juga memberikan pesan yang mendalam tentang pentingnya keluarga, pengorbanan, dan keseimbangan hidup. Film ini mengajak penonton untuk lebih memahami kesulitan yang dihadapi oleh sandwich generation dan memberikan apresiasi atas pengorbanan yang mereka lakukan.
Meskipun menjadi sandwich generation adalah kondisi yang menantang, ada beberapa hal yang sekiranya dapat dilakukan untuk meringankan beban sebagai sandwich generation:
- Komunikasi Terbuka: Dengan adanya komunikasi terbuka dan jujur dengan anggota keluarga maka akan memudahkan kita untuk mencari solusi bersama.
- Perencanaan Keuangan: Kita bisa merencanakan keuangan yang matang, dengan begitu keuangan pun akan terkelola dengan baik.
- Mencari dukungan: Selalu mencari dukungan dari orang-orang terdekat dan terpercaya seperti keluarga, teman atau seorang profesional. Dengan mencari dukungan kita akan merasa terbantu dalam menyelesaikan permasalahan hidup.
- Mengutamakan Diri Sendiri : Meskipun sebagai sandwich generation penting mengurus keluarga, kita juga perlu meluangkan waktu untuk kebahagiaan diri sendiri agar tetap sehat dan bahagia.
Film Home Sweet Loan telah menyoroti fenomena sandwich generation yang relevan dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Film ini mengajak kita untuk bisa saling mendukung dan memahami keluarga. Semoga film ini dapat menginspirasi orang-orang yang sedang berperan sebagai sandwich generation dan sedang berjuang dalam hidup.
Penulis : Khoirunnisa Nurfitryani
Editor: Salsa Utami
Comments