ConceptsKomunitips

Menjadikan Rupiah sebagai Pelengkap dalam Kegiatan

Website resmi Bank Indonesia menjelaskan bahwa rupiah adalah satu-satunya alat pembayaran yang sah di wilayah NKRI. Rupiah merupakan salah satu simbol kedaulatan negara yang wajib dihormati dan dibanggakan oleh seluruh warga Indonesia. Dengan menggunakan rupiah pada setiap transaksi, maka kita sudah ikut membantu menjaga kestabilan nilai tukar Rupiah dan membangun kepercayaan dunia pada rupiah. 

Selain menjaga rupiah dari peredaran mata uang asing yang mampu melemahkan nilai tukar, BI senantiasa menggalakkan program agar masyarakat lebih menghargai mata uang. Disebut sebagai salah satu lambang negara, rupiah harus diperlakukan sebaik mungkin. Deputi Kepala Perwakilan Kantor Perwakilan BI Provinsi Sulawesi Selatan Causa Iman Karana menuturkan, saat ini banyak masyarakat pengguna, tidak menjaga keutuhan selembar atau sekeping mata uang rupiah.

Masyarakat terkadang membuang uang logam Rp100 atau mencorat-coret selembar rupiah. Padahal, mata uang tersebut seharusnya bisa lebih dihargai cara penyimpanannya sehingga uang tersebut terlihat baik saat dijadikan alat transaksi.

“Uang ini kan lambang negara kita, masa di kasih jelek dengan corat-coret. Kan ini juga ada biaya cetaknya yang cukup mahal. Simpanlah dengan baik. Jangan cuma dolar yang disimpan rapi di dompet,”

Deputi Kepala Perwakilan Kantor Perwakilan BI Provinsi Sulawesi Selatan Causa Iman Karana

Apalagi, pengiriman uang untuk mencapai sebuah daerah tidaklah mudah. Dibutuhkan tenaga ekstra agar rupiah sampai di tangan setiap masyarakat. Terlebih, mereka yang jauh dari perkotaan.

Kantor perwakilan BI yang menjadi banker, harus senantiasa berkoordinasi dengan BI yang ada di setiap provinsi agar pengiriman uang tidak menjadi kendala pertumbuhan daerah tersebut. Meski demikian, Causa mengatakan, pengiriman uang bukan tanpa masalah. Untuk mencapai daerah terluar seperti Papua, BI kerap kali mendapat kesulitan.

Mulai dari cuaca buruk yang menghambat kapal hingga minimnya pesawat yang berani mengangkut uang untuk mencapai daerah ter pencil. Sedikit pesawat yang berani mengantarkan uang, membuat BI terkadang kelimpungan untuk menyebarkan uang ke daerah. Maskapai penerbangan ketakutan karena membawa uang yang besarnya lebih mahal dari pesawat mereka.

Sebagai generasi penerus bangsa, kita perlu tahu bagaimana cara agar bisa tetap menjadi bangsa yang menghargai rupiah.

  1. Memperlakukan mata uang rupiah dengan baik

    Memperlakukan lembaran mata uang rupiah milikmu dengan baik merupakan salah satu perilaku terpuji. Oleh karena itu, jangan sesekali membuat uangmu menjadi kusut, kotor, atau basah maupun menggunakannya sebagai media menulis maupun menggambar.
    Tindakan seperti itu berpotensi membuat uangmu menjadi rusak dan bisa juga menyebabkan orang lain tidak mau menerimanya dalam bertransaksi.

  2. Menukar uang lama dengan uang edaran baru

    Jika kamu memiliki uang yang sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia tidak berlaku lagi, sebaiknya ikuti anjurannya untuk menukar di bank terdekat sesuai petunjuknya. Dengan demikian, kamu tidak perlu lagi repot ketika melakukan transaksi dan lembaran uang yang kamu berikan tidak diterima oleh penjual dengan alasan uang milikmu sudah tidak berlaku.
    Tentunya, mengoleksi berbagai uang rupiah cetakan lama bukan termasuk perbuatan yang dapat dipidana. Hal ini tergantung dari prinsipmu kok.

  3. Menggunakan rupiah sebagai mata uang transaksi utama

    Sebaiknya gunakan mata uang rupiah ketika melakukan transaksi di mana pun kamu berada di wilayah Indonesia. Selain lebih mudah prosesnya, menggunakan mata uang rupiah juga bisa merupakan langkah mempopularkan salah satu identitas bangsa ini.

  4. Menghindari perbuatan pemalsuan atau menjadi pemakai uang palsu

    Apa pun alasan yang terlintas di dalam pikiranmu, jangan pernah mencetak uang atau menjadi pengedar sekaligus pemakai uang palsu. Selain menyebabkan kerugian bagi pihak yang menerima uang palsu tersebut serta membuat negara rugi, mencetak atau memakai uang palsu bisa membuat kamu di penjara loh.

  5. Ikut memberantas tindakan maupun pemakaian uang palsu

    Kamu juga bisa menjadi agen pelopor dalam memberantas peredaran dan pemakaian uang palsu. Beragam cara bisa kamu lakukan seperti melakukan aksi kampanye, melakukan diskusi khusus, sosialisasi kepada masyarakat, maupun lewat media sosial milikmu sendiri.

 Penulis & Editor : Mohammad Ali Marzuki

Kemajuan Budaya di Indonesia setelah Pandemi Virus Covid-19.

Previous article

Harga Bahan Bakar Minyak Dunia turun, Indonesia tetap Konsisten Naik!

Next article

Comments

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *