Uncategorized

Krisis Kualitas Udara Jakarta: Ancaman Nyata bagi Warga Kota

Kualitas udara di Jakarta belakangan ini sering masuk kategori “tidak sehat”. Berdasarkan data dari situs pemantau udara IQAir, rata-rata indeks kualitas udara (AQI) Jakarta berada di angka lebih dari 100, bahkan kadang mencapai di atas 130. Angka ini menunjukkan udara di ibu kota sudah tidak aman untuk kelompok sensitif seperti anak-anak, lansia, dan orang yang memiliki penyakit pernapasan. Penyebab utamanya adalah tingginya kadar PM2.5, yaitu partikel debu halus yang sangat kecil dan bisa masuk ke paru-paru.

Salah satu penyebab utama polusi di Jakarta adalah asap kendaraan bermotor. Setiap hari, jutaan mobil dan motor mengeluarkan gas buang yang berisi karbon monoksida dan partikel berbahaya. Selain itu, asap dari pabrik dan pembakaran sampah juga memperburuk kondisi udara. Ruang terbuka hijau di Jakarta yang masih terbatas membuat polutan sulit tersaring secara alami. Akibatnya, udara di kota ini sering terlihat berkabut meski tidak sedang hujan.

Dampak udara kotor ini tidak main-main. Menurut penelitian, polusi udara di Jakarta bisa menyebabkan penyakit pernapasan, seperti batuk kronis, asma, hingga kanker paru-paru. Anak-anak dan orang tua paling rentan terkena dampaknya. Bahkan, Social Monitoring and Early Response Unit atau SMERU Research Institute (Lembaga Penelitian SMERU) menunjukkan bahwa polusi udara bisa memperpendek harapan hidup warga Jakarta hingga lima tahun jika kondisi ini tidak segera diperbaiki. Selain kesehatan, polusi juga bisa menyebabkan kerugian ekonomi karena meningkatnya biaya pengobatan dan menurunnya produktivitas kerja.

Pemerintah DKI Jakarta sudah berusaha mengatasi masalah ini. Beberapa langkah yang dilakukan antara lain uji emisi kendaraan, pengembangan transportasi umum seperti MRT dan TransJakarta, serta penanaman pohon di berbagai kawasan kota. Namun, upaya ini belum cukup karena masih banyak warga yang belum sadar pentingnya menjaga kebersihan udara. Pembakaran sampah dan penggunaan kendaraan pribadi masih sangat tinggi.

Untuk memperbaiki kualitas udara, semua pihak harus ikut berperan. Pemerintah perlu memperketat aturan emisi, mendorong penggunaan kendaraan listrik, dan memperbanyak ruang hijau. Warga juga bisa membantu dengan cara sederhana seperti memakai transportasi umum, menanam pohon di sekitar rumah, dan tidak membakar sampah. Jika semua bekerja sama, Jakarta bisa menjadi kota yang tidak hanya maju, tetapi juga sehat dan nyaman untuk ditinggali.

By Nurhaliza

Polisi Plastik: Indonesia di Persimpangan Ekspor Limbah Dunia

Previous article

Krisis Sampah Plastik di Indonesia

Next article

Comments

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *