Uncategorized

KOMUNIKASI DAN TANTANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF BAGI MAHASISWA DISABILITAS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Jumat, 06/10/23 – 16.25 WIB

Pendidikan adalah hak fundamental setiap individu tak terkecuali bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik, intelektual, mental dan atau sensorik. Mahasiswa tunanetra di seluruh dunia membuktikan bahwa mereka mampu meraih gelar sarjana dengan kemampuan dan tekad yang kuat. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, perguruan tinggi yang tak hanya menerima mahasiswa pada umumnya, juga menerima mahasiswa yang memilki disabilitas. Hal ini menggambarkan bahwasanya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki pendidikan inklusif yang memungkinkan setiap individu untuk mengejar impian akademiknya.

Cerita ini membawa kita ke dalam perspektif saya sebagai seorang mahasiswa di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Salah satu pengalaman yang cukup menggugah adalah ketika saya mendengar cerita dari teman KKN saya, Selvia namanya. Ia menceritakan pengalaman teman kelasnya yang merupakan seorang mahasiswa tunanetra yang gigih berjuang untuk mendapatkan pendidikan tinggi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia sebagai pilihannya. Namun, perjalanan akademiknya tidak selalu mulus. Mahasiswa tunanetra ini menghadapi sejumlah kendala yang menguras semangatnya.

Salah satunya adalah tantangan aksesbilitas, ia sering kesulitan dalam belajar dan mendapatkan informasi karena keterbatasannya, serta kurangnya pengetahuan tentang fasilitas kampus yang mendukung untuk mahasiswa tunanetra seperti dirinya. Banyak mahasiswa, termasuk saya sendiri yang baru mengetahui bahwa di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menerima mahasiswa disabilitas. Ini sebagian besar disebabkan oleh minimnya informasi dan kesadaran tentang pendidikan inklusif di kampus ini.

Salah satu hal yang mengejutkan adalah saya tidak pernah melihat fasilitas kampus yang benar-benar mendukung mahasiswa disabilitas. Ini menjadi pertanyaan yang menggoda: “Mengapa belum ada fasilitas yang menyediakan kebutuhan mahasiswa disabilitas?” Ini juga terungkap dalam sebuah skripsi yang ditulis oleh salah satu alumnus UIN Syarif Hiyautullah Jakarta, Tridiwa Arief Sulistyo, dari Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dengan judul “Implementasi Kebijakan Pendidikan Inklusif bagi Mahasiswa Difabel di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.

Hasil penelitiannya menjelaskan bahwa implementasi kebijakan pendidikan inklusif di UIN Syarif Hidaytullah Jakarta masih belum berjalan dengan baik dan belum ramah terhadap mahasiswa disabilitas serta aksesibilitas yang masih kurang, sehingga bagi mahasiswa disabilitas mereka banyak mengalami kesulitan dalam menjalankan proses akademisinya.

Selvia juga menceritakan ketika ia mengamati bagaimana dosen di jurusannya memperlakukan mahasiswa tunanetra tidak disesuaikan dengan kemampuan mereka. Kala itu ketika UAS mata kuliah Statistik Pendidikan dengan mengolah data menggunakan SPSS menggunakan laptop, tentu saja mahasiswa tunanetra kesulitan dalam hal ini. Dosen pun tetap menerapkan sistem UAS tersebut ke mahasiswa tunanetra.

Di mata kuliah lain, dosen bahasa Inggris tidak mengetahui adanya mahasiswa tunanetra di kelasnya. Dosen tersebut memberikan materi setiap hari menggunakan gambar yang di-scan dan ini membuat mahasiswa tunanetra kesulitan dalam mengakses materi tersebut. Jika mahasiswa lain tidak memberikan informasi kepada dosen tersebut menganai adanya mahasiwa tunanetra di kelasnya, sistem memberikan materi tersebut akan terus berjalan hingga akhir semester.

Kurangnya komunikasi dari pihak atasan ke bawah, yang dimaksud adalah dekan fakultas dengan kaprodi jurusan terhadap para dosen, telah menyebabkan beberapa masalah seperti cerita yang sudah disampaikan oleh Selvia. UIN Syarif Hidayatullah telah menerima mahasiswa disabilitas, secara otomatis menerapkan pendidikan inklusif yang tujuan utamanya untuk menciptakan lingkungan belajar yang merata bagi semua mahasiswa, sayangnya, peran dosen dalam mengatasi kebutuhan mahasiswa dengan disabilitas seperti mahasiswa tunanetra sering kali kurang optimal.

Hal ini mengakibatkan terhambatnya proses belajar bagi mahasiswa disabilitas tersebut. Tidak hanya masalah kurangnya perhatian dari dosen, tetapi juga fasilitas-fasilitas yang ada di kampus UIN Syarif Hidayatullah ternyata tidak memadai. Dalam konteks ini, perlu ditingkatkan komunikasi antara atasan dan bawahannya, khususnya dalam hal pendukungannya terhadap mahasiswa dengan disabilitas.

Selain itu, upaya perbaikan fasilitas di kampus juga harus menjadi perhatian serius untuk memastikan bahwa semua mahasiswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus, dapat belajar dengan optimal. Dalam kisah ini, kita semua dapat belajar bahwa inklusif pendidikan bukan hanya tentang akses fisik, tetapi juga tentang pemahaman, dukungan, dan kesadaran kolektif. Melalui pendidikan inklusif, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih adil, inklusif, dan beragam bagi semua individu yang memiliki impian dan potensi untuk meraih kesuksesan akademiknya.

Referensi :

Tridiwa Arief sulistyo, 2017. Implementasi Kebijakan Pendidikan Inklusif Bagi Mahasiswa Difabel di UIN Syarif Hiyatullah Jakarta. Skripsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah 

Penulis : Inez Eleazar Masud

Editor : Bildah Mutiara

PERAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DALAM MEMBENTUK KARAKTERISIK REMAJA

Previous article

Inilah Rahasia Capres Memenangkan Pemilu !!

Next article

Comments

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *