Cerita Komunikasi

Keluarga Harmonis: Komunikasi Seimbang Orang Tua-Anak

Happy group of senior people using laptop and smartphone sitting at table against window
Komunikasi Antar Keluarga yang Seimbang (Sumber: Freepik.com/@lucigerma)

Komunikasi seimbang menjadi salah satu hal yang paling penting dalam menciptakan lingkungan yang harmonis, terutama di keluarga. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan atau pertukaran informasi dari komunikator ke komunikan baik secara verbal maupun non verbal. Sehingga komunikasi disini bukan hanya dalam bentuk kata-kata saja, tetapi juga berupa perbuatan atau perilaku yang disampaikan. Dalam menciptakan komunikasi yang efektif di dalam keluarga, bukan hanya untuk bertukar informasi saja, tetapi juga untuk mencapai kesepahaman satu sama lain. Pesan disini juga dapat dikatakan efektif jika di antara dua pihak mencapai kesepahaman yang sama akan satu pesan.

Banyak kita mendengar berita tentang seorang anak yang ‘kabur’ dari rumah karena masalah keluarga. Hal ini sebenarnya dapat disebabkan karena kurangnya komunikasi dan kurangnya pemahaman antara orang tua dan anak. Sehingga sangat penting bagi orang tua dalam menciptakan komunikasi terbuka dan efektif dengan anak agar tercipta hubungan yang harmonis dalam keluarga.

Pada kenyataan yang sebenarnya banyak anak yang merasa tidak didengar oleh orang tuanya. Sehingga banyak terjadi kasus seperti yang ada di atas. Padahal dalam keluarga baik anak ataupun orang tua sangat amat boleh menyampaikan pendapat, perasaan, atau cerita yang ingin disampikan, karena pada akhirnya memang keluarga menjadi ‘rumah’ bagi seluruh anggotanya.

Manfaat Komunikasi Balance Orang Tua dan Anak

Banyak sekali manfaat yang didapatkan jika ada komunikasi yang balance antara orang tua dan anak di dalam suatu keluarga. Salah satunya adalah munculnya kepercayaan diri anak karena ia terbiasa didengar dan dipahami sehingga di lingkungan luar ia juga melakukan hal yang sama yaitu mendengarkan dan memahami orang lain. Anak juga akan merasa mendapat support dan penghargaan akan apa yang disampaikan. Sebaliknya, jika tidak ada komunikasi yang balance akan membuat anak merasa tidak berharga dan tidak ada yang memahami dirinya di dunia ini. Ia akan melihat orang tuanya sebagai sosok yang acuh akan dirinya dan tidak dapat dipercaya, yang ujung-ujungnya ia akan mencari sosok lain di luar sana dan membuat jarak dengan keluarganya sendiri.

Perlu juga adanya beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai orang tau demi terciptanya komunikasi yang balance antara orang tua dan anak:

  1. Orang tua harus menjadi role model yang baik untuk anaknya. Jika orang tua ingin didengarkan maka mereka juga harus mendengarkan apa yang disampaikan anaknya. Orang tua juga harus berempati dan berusaha memahami jika ingin dipahami balik.
  2. Orang tua tidak berusaha untuk membuat asumsi pribadi dengan alasan ‘pengalaman hidup lebih lama’ misal, sehingga anak langsung minder untuk bercerita lagi ke orang tuanya. Sebaiknya jika ada hal yang kurang jelas atau kurang yakin, ditanyakan langsung ke anaknya.
  3. Orang tua tidak boleh langsung memotong atau menjudge apa yang disampaikan anaknya. Sehingga anak merasa tidak dipedulikan dan didengarkan.
  4. Pahami situasi terlebih dan perhatikan suasana hati anak, sehingga dapat berbicara dari hati ke hati dengan perasaan yang nyaman satu sama lain.
  5. Membangun kepercayaan akan komunikasi yang terbuka dan sehat baik antara orang tua dan anak.

Penulis : Fadhilah Khairunnisa

Editor : Maya Maulidia

komuniasik@gmail.com

3 OLAHRAGA YANG HITS DI KALANGAN GEN Z

Previous article

Cut Off Pertemanan: Kapan dan Mengapa Diperlukan?

Next article

Comments

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *