Perbedaan gaya komunikasi bakal calon presiden Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto kembali terungkap di media lewat adu gagasan. Ketiganya bertemu secara bergantian dalam adu gagasan di program Mata Najwa on Stage Yogyakarta pada Selasa, 19 September 2023.
Program 3 Bacapres Bicara Gagasan Mata Najwa diselenggarakan di Universitas Gajah Mada. Pada kesmepatan ini selain dipakai untuk menilai gagasan ketiga bakal calon presiden, juga dilihat masyarakat untuk menilai gaya komunikasi dan pendekatan kepada publik di antara ketiganya.
Ketiga Bacapres bergantian hadir dalam sesi berbeda untuk bicara gagasan, berdialog dengan civitas akademika dan audiens, dipimpin oleh Najwa Sihab sebagai moderatornya. Dalam dialog tersebut tentu kita akan melihat bagaimana gaya bicara dan cara penyampaian gagasan yang diterapkan oleh ketiganya.
- Anies Baswedan
Dialog dimulai dengan pembukaan oleh Najwa Shihab yang menjelaskan aturan dan ketentuan yang berjalan selama acara berlansgung. Ia menyampaikan dialog akan digilir bergantian sesuai abjad sebagaimana yang diterapkan dalam bidang akademik.
Anies tampil pertama dengan mengusung beberapa agenda perubahan mulai dari lapangan pekerjaan yang setara, perekonomian yang merata, hingga tata kelola kebutuhan pokok yang baik.
Dalam penyampaiannya Anies menerapkan gaya bicara dengan narasi yang santai, terukur, sistematis, dan terstruktur. Anies juga tampak selalu santai dalam nada bicara dengan menyesuaikan gestur tubuhnya baik tangan, mimic wajah, maupun penguasaan panggung.
Calon presiden yang diusung partai Nasdem ini merupakan seorang akademisi yang pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina, maka tak heran jika cara penyampaian dan komunikasi yang diterapkan dirasa sangat tepat dengan Gen Z dan Generasi Milenial yang merupakan pemilih rasional yang sangat memperhatikan sosok bakal calon presiden dengan segala rekam jejaknya.
- Ganjar Pranowo
Di urutan selanjutnya adalah bakal calon presiden yang diusung oleh partai PDIP. Ganjar Pranowo tampil dengan menawarkan gagasan transformasi enam pilar strategis. Di antaranya pangan, energi, dan kesehatan. Ia juga menyampaikan, khusus di sektor pangan, pasokan harus tersedia dan harga harus stabil.
Ganjar dinilai sebagai bakal calon presiden yang selalu tenang dalam menyikapi persoalan. Hal ini terlihat ketika ia menyampaikan gagasan dan jawaban atas setiap pertanyaan, ia selalu menyampaikannya dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh public.
Ganjar juga dinilai selalu menempatkan dirinya sejajar dengan tokoh yang dihadapinya. Ketika di Tengah masyarakat menengah hingga ke bawah ia akan menjadi sosok yang merakyat, dan ketika berdiri di Tengah para akademis baik dosen dan mahasiswa ia menunjukkan sikap ketegasannya.
Dalam penyampaian jawaban setiap persoalan, ia selalu Kembali kepada cerita dan contoh kasus yang pernah dialaminya sebagai gambaran bagaimana ia akan menyikapi persoalan tersebut. Dalam acara tersebut Ganjar juga tampak lebih tegas dalam menjawab setiap persoalan yang disampaikan oleh para dosen dan akademisi yang hadir di dalamnya.
- Prabowo Subianto
Bakal calon presiden selanjutnya datang dari Koalisi Indonesia Maju yaitu Prabowo Subianto, ia membawa gagasan transformasi bangsa menuju Indonesia Emas 2045. Dia meyakini Indonesia akan masuk lima besar negara termakmur dunia pada 2045. Ia mengusung 17 program prioritas, di antaranya swasembada pangan, memberantas kemiskinan, pemerataan ekonomi, dan peningkatan ekonomi kreatif.
Pada kesempatan ini Prabowo justru tampil dengan gaya yang lebih tenang dan teratur, mirip dengan gaya komunikasi yang ditunjukkan oleh Jokowi pada masa lalu. Penampilan Prabowo yang lebih tenang dirasa mencerminkan gaya kepemimpinan yang ingin ditunjukkan olehnya jika terpilih sebagai presiden.
Prabowo dalam menyampaikan gagasannya terlihat berdiri tegak di podium dengan sikap yang mencerminkan kepemimpinan yang kuat. Hal ini memberikan kesan bahwa Prabowo ingin menunjukkan dirinya sebagai seorang komandan yang siap memimpin dan mengarahkan negara menuju perbaikan yang lebih baik.
Meskipun ia satu-satunya Bacapres yang bukan alumni UGM, ia tetap tak gentar tampil di depan ketika ditanya oleh Najwa Shihab yang berlaku sebagai host pada saat itu
“Tidak, mereka alumni Gajah Mada, saya alumni akademi militer yang dosen-dosennya dari Gajah Mada”
jawab Prabowo dengan tegas
Dari ketiga Bacapres yang telah menyampaikan gagasannya, ketiganya memiliki perbedaan yang menjadi ciri khas ketika melakukan komunikasi di depan publik. Hal ini juga dapat dilihat dari latar belakang yang juga berbeda. Anies dengan santun dan kelembutannya, Ganjar dengan sikap humble-nya, dan Prabowo dengan ketegasannya. Lalu siapa Bacapres favorit kalian jika dilihat dari gaya komunikasinya?
Penulis : Qo’is Ali Humam
Editor : Rahmi Dania
Comments