Uncategorized

Inflasi Bukan Sekadar Angka, Dampaknya Nyata di Meja Makan Rakyat.

Bagi banyak orang, inflasi mungkin terdengar seperti istilah ekonomi yang jauh dari kehidupan sehari-hari. Namun, dampaknya terasa nyata di meja makan rakyat. Harga beras, cabai, dan ongkos transportasi terus naik sehingga menekan pengeluaran rumah tangga. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Indonesia pada Agustus 2025 mencapai 2,31 persen secara tahunan. Angka ini tampak kecil, tetapi kenaikan harga kebutuhan pokok tetap menggerus daya beli masyarakat. Terutama bagi keluarga berpenghasilan rendah yang merasakan perubahan nilai rupiah dari hari ke hari.

Sementara itu, inflasi tidak muncul begitu saja. Ada banyak faktor yang memicu, seperti kenaikan harga energi global, perubahan nilai tukar, dan kebijakan subsidi. Bank Indonesia mencatat, tekanan terbesar tahun ini berasal dari sektor pangan bergejolak seperti beras dan cabai merah. Akibatnya, banyak keluarga terpaksa menyesuaikan pola konsumsi. Mereka memilih bahan makanan yang lebih murah atau mengurangi makan di luar rumah. Kondisi ini bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga soal psikologi sosial. Ketika harga naik, rasa cemas ikut tumbuh. Masyarakat pun menahan belanja sehingga perputaran ekonomi lokal melambat. Inilah efek domino yang dikenal sebagai inflation expectation.

Selain itu, pemerintah berupaya menekan inflasi melalui program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Meski begitu, kebijakan makro tidak akan efektif tanpa dukungan masyarakat. Literasi ekonomi perlu diperkuat agar warga bisa beradaptasi, misalnya dengan mengatur pengeluaran dan mendukung produk lokal. Sebab, inflasi sejatinya bukan sekadar angka di laporan resmi, melainkan cermin kesejahteraan rakyat. Setiap kali harga cabai naik, ada ibu rumah tangga yang harus berhemat. Setiap kali bahan bakar naik, ada sopir ojek yang harus bekerja lebih lama. Oleh karena itu, memahami inflasi adalah tanggung jawab bersama untuk menjaga keseimbangan ekonomi rakyat.

By Ahmad Ghifari Malewa

https://www.instagram.com/ahmadghifarim?igsh=MW5hNW1nZjV3bjN2cg==

Jurnalistik era digital

Previous article

Pudarnya Harapan di Tengah Inflasi Pendidikan.

Next article

Comments

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *