Uncategorized

Gen Z vs Milenial di Dunia Kerja: Siapa yang Lebih Unggul?

Oke, guys! Kali ini kita akan bahas topik yang lagi hype di kalangan kita, yaitu Gen Z vs. Milenial di dunia kerja. Sebenarnya muncul pertanyaan, kenapa ya dua generasi ini sering dibanding-bandingin? Padahal sebenarnya, masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Jadi, kira-kira siapa yang lebih unggul? Yuk, kita gali lebih dalam! Check it out!

  1. Siapa Mereka?

Milenial adalah mereka yang lahir antara tahun 1981 sampai 1996. Mereka tumbuh di era internet, tetapi ketika internet masih baru dan HP masih model flip. Mereka ini juga generasi yang mengalami transisi dari dunia analog ke digital. Di lain sisi, Gen Z lahir setelah tahun 1997, dengan teknologi yang sudah mengalami kemajuan yang gak kira-kira. Bayangin, mereka baru lahir sudah scroll TikTok sebelum bisa jalan!

Nah guys, menurut Pew Research Center, 95% Gen Z punya smartphone, sedangkan Milenial cuma 85% saja di usia yang sama. Jadi, dari sini jelas Gen Z bisa dikatakan lebih paham teknologi. Mereka udah terbiasa dan mahir dengan dunia digital, dan bisa dibilang, mereka adalah digital natives!

  1. Pandangan Mereka tentang Karir

Nah, kalau kita ngomongin pandangan karir atau dunia kerja, Milenial itu lebih idealis. Mereka mau bekerja di bidang yang bikin mereka bahagia dan punya makna, pekerjaan yang bikin mereka merasa berkontribusi dan turun langsung, gitu. Sedangkan, Gen Z lebih realistis. Mereka sebenarnya ngerti pentingnya uang, apalagi di zaman sekarang, tapi mereka biasanya pilih pekerjaan yang fleksibel atau freelance. “Bukan berarti gak mau dapat uang ya!”

Dari data hasil survei LinkedIn, 75% Gen Z lebih milih pekerjaan yang bisa menyeimbangkan antara kerja dan kehidupan pribadi. Mereka pengen punya waktu untuk chill, nonton konser, hangout sama teman, makan dimsum, tapi masih tetap bisa mengejar impian mereka. Keren, bukan?

  1. Keterampilannya Gimana?

Kalau ngomongin keterampilan, Milenial punya kemampuan interpersonal yang solid. Mereka jago banget kerja dalam tim dan punya skill komunikasi tingkat dewa. Sementara Gen Z, mereka ini jagonya dalam hal teknologi. Keterampilan digital mereka udah terasah sejak kecil, dan tidak perlu diragukan lagi.

Berdasarkan hasil studi dari Deloitte Global, sekitar 80% Gen Z percaya bahwa skill teknologi adalah hal yang paling penting di dunia kerja. Jadi, mereka siap menghadapi dunia kerja di zaman digitalisasi sekarang. Di sisi lain, Milenial lebih banyak membawa pengalaman dari berbagai proyek yang mereka jalani selama di dunia kerja.

  1.  Kesehatan Mental

Milenial sering banget dihadapkan sama tekanan kerja yang tinggi dan dituntut untuk tahan banting. Mereka kadang merasa stres dan burnout karena harus multitasking antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. “Tapi mental mereka sekuat terumbu karang di tengah samudra, lho.” Sementara, Gen Z lebih terbuka tentang kesehatan mental. Mereka nggak malu buat ngomong tentang stres dan nyari bantuan ketika perlu. Dan biasanya, Gen Z tidak takut untuk menolak pekerjaan yang tidak semestinya atau memberikan keluhan langsung. Gen Z menganggap kesehatan mental adalah prioritas saat memilih dan menetapkan pekerjaan. Mereka pengen kerja di tempat yang mendukung kesejahteraan mental dan emosional. Ini jadi poin plus buat Gen Z, lho!

  1. Jadi, Siapa yang Lebih Unggul?

Serius mau tau jawabannya? Ya, gak ada dong! Masing-masing punya kelebihan, kekurangan, dan tantangan tersendiri. Milenial dijuluki dengan kemampuan komunikasi interpersonalnya, sedangkan Gen Z dengan inovasi dan kemampuan adaptasi yang cepat.

Yang paling penting di sini adalah bagaimana dua generasi ini bisa saling belajar dan berkolaborasi. Dengan gabungan antara power Milenial dan Gen Z, dunia kerja pasti bisa jadi lebih inovatif, inklusif, dan berkembang di masa depan.

Daripada saling nge-judge dan nge-bully, yuk kita bareng-bareng bikin dunia kerja yang lebih asyik dengan saling melengkapi satu sama lain.

Penulis: Ajzahrah Meika

Editor: Salsa Utami

Love Yourself? Penting Banget Loh!

Previous article

Kiran dan Dosa: Kisah Pilu di Balik Iman

Next article

Comments

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *