Semester 7

Bukan Sekadar Berbicara, 55% Gerak Tubuh Ternyata Berpengaruh Besar Dalam Komunikasi

Albert Mehrabian seorang psikolog dan ahli komunikasi Amerika mengemukakan bahwa dalam berbicara, aspek suara dan gerak tubuh memiliki peran yang sangat penting. Menurutnya, isi pesan hanya berkontribusi sebesar 7%, sedangkan suara berperan sebesar 38%, dan gerak tubuh mencapai 55% dalam memengaruhi komunikasi. Suara dan ekspresi tubuh memiliki potensi untuk membuat perbedaan yang signifikan dalam menyampaikan pesan yang sama.

Untuk berbicara dengan baik dan memikat hati para pendengar, penting untuk menguasai unsur nonverbal yang efektif. Berikut adalah empat unsur nonverbal yang dapat membantu dalam berkomunikasi:

Penampilan yang menarik

Pertemuan pertama dengan seseorang seringkali sangat krusial, karena kesan pertama dapat berdampak besar terlebih saat berbicara dengan orang lain, di sinilah lawan bicara cenderung menilai kita dalam waktu singkat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memiliki penampilan yang bisa meninggalkan kesan yang baik. Para MC atau presenter berita adalah contoh bagusnya; mereka selalu tampak rapi dalam berpakaian.

Ketika berbicara baik dalam pertemuan formal, wawancara atau presentasi memakai pakaian yang sesuai dengan situasi sangatlah penting. Dengan berpakaian menggunakan gaya yang menyesuaikan mampu memberikan kesan bahwa kita peduli terhadap penampilan dan profesionalitas. Hal ini juga bisa membuat orang lain menilai kita sebagai individu yang menarik dan kompeten.

Selalu tersenyum

Kita cenderung tertarik kepada seseorang yang memiliki wajah yang ceria dan damai. Sebaliknya, orang-orang cenderung menjauhi individu yang terlihat muram dan gelisah. Senyum memiliki kekuatan untuk memikat dan memberikan kebahagiaan kepada hati yang melihatnya dan dampaknya bisa menyebar dengan cepat ke banyak orang. Oleh karena itu, baik untuk membiasakan diri untuk tersenyum, terutama saat berbicara dengan orang lain. Tentu tersenyum juga harus perhatikan situasi dan kondisi ya!

Kontak mata 

Penting untuk menjaga kontak mata yang konsisten ketika berbicara. Siapa pun pasti tidak akan antusias mendengarkan pembicara yang tidak memperhatikan mereka dengan tatapan mata yang tidak fokus bukan? Pendengar juga perlu merasa bahwa pembicara benar-benar tertarik pada mereka, sehingga mereka akan lebih fokus dalam menyimak pembicaraan tersebut. Ini juga membantu membangun koneksi emosional dengan pendengar.

Gestur yang tepat

Gestur tangan memiliki banyak makna bagi lawan bicara. Gestur tubuh yang tepat dapat memperkuat pesan yang kita sampaikan. Contohnya, mengangguk kepala saat mendengarkan atau menggunakan tangan untuk mengilustrasikan suatu konsep. Penting untuk menghindari gerakan tangan yang berlebihan yang dapat mengalihkan perhatian dari pesan utama.

Menggabungkan empat unsur nonverbal ini dengan materi yang kuat dan konten yang relevan dapat membantumu menjadi seorang pembicara yang memikat hati para pendengar.

Penulis: Salma Aulia

Editor: Amelia Putri

Lokal vs. Global: The Swerving Lanes Bagi Media Digital Indonesia

Previous article

Menilik Perspektif Ekonomi Politik Media pada Film The Post

Next article

Comments

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *