Rabu, 04/10/23 – 11.05 WIB
Isu tentang penjualan e-commerce telah menjadi topik hangat dalam dunia bisnis, terutama bagi pedagang kecil atau UMKM. Para pedagang yang seringkali beroperasi di skala lokal, memilki sudut pandang yang unik terkait dengan penjualan e-commerce. Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan bisnis e-commerce telah mengubah lanskap perdagangan diseluruh dunia. Namun, isu yang semakin mendapat perhatian adalah bagaimana bisnis kecil dan menengah (UMKM) merasakan dampak dari pesatnya pertumbuhan e-commerce. UMKM telah lama menjadi tulang punggung ekonomi lokal. Perkembangan e-commerce telah menjadi persaingan sengit, walaupun ada suara-suara dikalangan pedagang UMKM yang mendukung ide untuk menghentikan penjualan produk melalui platform e-commerce.
Alasan utama yang mendasari dukungan ini adalah perlindungan identitas lokal. Pedagang UMKM
sering merasa bahwa e-commerce besar mengambil perhatian dari produk-produk khas mereka.
Pengunaan platform e-commerce sering kali memakan sebagian besar margin keuntungan pedagang.
Pedagang UMKM dapat mengurangi biaya operasional mereka, ini termasuk biaya iklan dan komisi
yang dikenakan e-commerce. Isu lain yang mengkhawatirkan para pedagang UMKM adalah
permasalahan pajak dan regulasi yang berkaitan dengan e-commerce. Banyak dari mereka merasa
bahwa pelaku e-commerce seringkali dapat menghindari kewajiban pajak atau aturan bisnis yang
berlaku. Dengan menghentikan penjualan e-commerce mereka berharap dapat meningkatkan
pemahaman dan apresiasi terhadap barang lokal. Selanjutnya pedagang UMKM menyoroti masalah
ketidaksetaraan akses teknologi, tidak semua pedagang UMKM memiliki kemampuan atau sumber
daya untuk beroperasi secara online dengan efisien.
Menghentikan penjualan melalui e-commerce juga memberikan kesempatan kepada pedagang
UMKM untuk memperkuat hubungan langsung dengan pelanggan. Mereka dapat memberikan
layanan yang lebih personal, memberikan informasi produk yang lebih akurat, dan menawarkan
pengalaman berbelanja yang lebih berarti. Seiring dengan isu ini, beberapa pemerintah lokal juga
memberikan intensif atau bantuan untuk membantu pedagang beradaptasi dengan perubahan ini.
Terlepas dari dukugan terhadap isu “Stop penjualan e-commerce,” penting untuk mencari
keseimbangan yang tepat antara metode penjualan konvensional dan digital. Dalam dunia yang
semakin terhubung ini, pedagang UMKM perlu memanfaatkan keunggulan dari kedua dunia ini untuk
memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan usaha mereka. Untuk menyelesaikan isu ini, diperlukan
dialog terbuka antara pedagang UMKM, pemerintah, dan pemangku kepentingan terkait. Solusi yang
ada harus memperhatikan berbagai perspektif dan mencari keseimbangan yang adil untuk
mendukung pertumbuhan UMKM sambil tetap memastikan persaingan yang sehat di pasar ecommerce. Dengan demikian, pedagang UMKM dapat terus berkontribusi pada perekonomian lokal
sambil merespons perubahan yang terus berlanjut dalam dunia bisnis.
Penulis : Afnidiya Chania Putri
Editor : Muhammad Zaky Permana
Comments