Sumber: https://www.kompas.com/hype/read/2021/09/27/102953866/sinopsis-friendzone-kisah-perjuangan-keluar-dari-zona-pertemanan
Baru-baru ini media Thailand dihebohkan dengan kabar aktor Thailand, Nine Naphat mengaku mengungkapkan perasaannya kepada aktris Thailand, Baifern Pimchanok di depan awak media. Nine mengatakan, setelah 5 tahun mengenal Baifern, kini saatnya ia memberanikan diri meminta Baifern mengizinkannya melewati batas persahabatan.
Kabar besar ini mengingatkan penonton pada “Friend Zone” (2019), sebuah film bergenre komedi romantis yang dibintangi oleh dua pria. Menariknya, cerita film tersebut seolah menggambarkan kehidupan pribadi sang pemain saat ini, kisah persahabatan yang kini berkembang menjadi perasaan romantis. Sambil menunggu respon serius Baifern atas pernyataan Nine, tak ada salahnya menikmati dulu cerita “Friend Zone” versi filmnya.
“Friend Zone” merupakan film arahan Chayop Boonprokobo yang dirilis pada Hari Valentine 2019. Film ini mengisahkan 10 tahun perjalanan persahabatan antara Palm (Nine Naphat) dan Gink (Baifern Pimchanok) yang terjalin sejak SMA. Masalahnya adalah ketika Gink pertama kali mengaku, Palm merasa persahabatan mereka cukup baik, jadi mengapa harus bertaruh pada hubungan yang berisiko seperti itu.
Bertahun-tahun kemudian, di pernikahan seorang teman, Palm bergabung dengan tiga orang lainnya yang secara kebetulan berbagi cinta tak berbalas dengan sahabat mereka. Sambil menyaksikan Gink bernyanyi di atas panggung dengan suara palsunya, kronologi persahabatan Palm dan Gink disajikan sebagai penggalan cerita dari tahun ke tahun dengan kilas balik yang cukup teratur.
Pada awalan film, kenangan Palm yang dibagikan dengan tiga teman barunya akan membawa penonton pada kesimpulan yang sangat berimbang: apakah mereka masih terjebak dalam zona pertemanan? Atau akhirnya menjadi sepasang kekasih?
Yang menarik dari film “Friend Zone” selain kualitas akting kedua aktornya yang lucu adalah konstruksi karakter Gink yang dibuat sedikit red flag. Dalam ceritanya, Gink dianggap sebagai objek penentu persahabatannya dengan Palm.
Meski Gink mempunyai pacar bernama Ted (Jason Young), yang pengertian dan sukses berkarir sebagai produser musik, nyatanya perasaan Gink selalu diganggu oleh teman-teman penyanyi Ted dari berbagai negara. Gink yang memiliki sifat insecure dan posesif selalu menyulitkan Palm saat mendengar masalah cintanya.
Sedangkan karakter Palm menjadi lebih peka dan siap menghadapi apapun, karena baginya Gink adalah pusat dunia. Faktanya, sering kali terjadi persahabatan yang tidak sehat di mana perempuan selalu menjadi pemenang dan laki-laki berpura-pura menanggung cinta tak berbalas meski perasaannya berangsur-angsur hilang.
Jadi, sebagai penonton, karakter Gink yang menyebalkan dan selalu merepotkan, serta Palm yang selalu mengalah, tidak terkesan dangkal, tapi kemungkinan besar diciptakan dengan pemikiran logis dan kedekatan dengan yang paling realistis hubungan friendzone.
Penampilan Baifern sebagai Gink menimbulkan banyak gelak tawa di film tersebut. Meski terkenal sebagai salah satu aktris Thailand yang selalu bersinar di dekade ini, ia tak segan-segan berakting dengan gaya yang konyol dan jenaka. Seperti bergelantungan di baliho atau dikejar sekelompok monyet, tingkah lucunya membuat film ini semakin menghibur.
Selain itu, kehadiran tiga orang sahabat dalam kelompok teman Palm di pesta pernikahan juga bisa menghadirkan situasi yang tak kalah lucunya. Beberapa adegan sedihnya dibuat secara satir namun tetap menunjukkan keterkaitan yang sering dimiliki oleh cerita seperti ini, yaitu persahabatan antara seorang pria dan seorang wanita yang seharusnya lebih dari sekedar sahabat.
Pada akhirnya, “Friend Zone” adalah film komedi romantis yang bisa menjadi alternatif pilihan tontonan jika Anda ingin menikmati film ringan. Di film ini juga ada penampilan kejutan dari penyanyi Thailand yaitu, Cantika Abigail dan Audrey Tapiheru yang ikut mengisi soundtrack.
Penulis: Muhammad Fadhlan
Editor: Fakhri Azhar
Comments