The Post rilis pada 22 Desember 2017. Film ini berdurasi 1 jam 55 menit dengan genre drama, ketegangan dan thiller. Dibintangi oleh aktor ternama seperti Tom Hanks dan Meryl Streep. Scene awal film ini dibuka dengan suasana peperangan di Vietnam yang terjadi pada tahun 1966. Presiden Amerika saat itu, Jhonson dan presiden selanjutnya Nixon mengirim pasukan tentara Amerika untuk memberikan bantuan kepada masyarakat Vietnam yang sedang mengalami peperangan. Amerika mengirim salah satu jurnalis untuk meliput kejadian di Vietnam. Namun dalam peperangan tersebut Amerika mengalami kekalahan sehingga diharuskan kembali ke negara asalnya, Amerika. Daniel selaku jurnalis utusan Amerika di Vietnam merasa kesal karena informasi yang disampaikan oleh Menteri pertahanan sepulang peperangan tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Hal ini ditegaskan oleh Daniel pada dialog film, mengatakan bahwa:
“10% untuk membantu Vietnam, 20% untuk menahan komunis dan 70% untuk menghindari penghinaan dari kekalahan Amerika”
Lalu Daniel mencuri data sangat rahasia Amerika (Pentagon Papers) kemudian menyalin dan memberikan berkas tersebut kepada New York Times untuk dipublikasikan. Hal ini menjadi sebuah peristiwa yang besar karena berkas sangat rahasia Amerika bisa bocor ke publik. Sehingga pemerintah Amerika pada saat itu melakukan gugatan dan pembredelan kepada New York Times. Washington Post yang dimana sebuah koran yang merasa tertinggal dengan New York Times mengenai pemberitaan kebocoran data ini merasa tersaingi, sehingga terus mencari narasumber dan data yang valid. Dengan usaha yang tidak mudah akhirnya Washington Post mendapatkan sumber data yang valid. Namun ketika salinan dokumen Pentagon Papers sudah disusun sedemikian rupa dan siap untuk dicetak, terjadi pergulatan batin diantara para petinggi Washington Post. Mereka takut akan mengalami nasib seperti New York Times. Namun pada akhirnya para petinggi khususnya direktur Washington Post yang diperankan oleh Meryl Streep tetap bulat dengan tekadnya untuk mempublikasikan salinan tersebut ia tetap menjunjung tinggi freedom of the press dan kode etik jurnalistik. Setelah koran diterbitkan, Washington Post digugat ke mahkamah agung oleh pemerintah Amerika karena menyebarkan dokumen rahasia negara dan mengganggu pertahanan negara. Tetapi dalam proses peradilan Washington Post dan New York Times memenangkan gugatan tersebut.
Mengutip dari jurnal ekonomi politik oleh Subandi dan Sadono (2018) bahwa teori politik ekonomi Vincent Mosco membahas mengenai tiga proses yaitu komodifikasi, spasialisasi, dan strukturasi.
Komodifikasi dibagi menjadi tiga, yaitu komodifikasi isi yang berhubungan dengan konten dari media yang akan disebarluaskan ke audiens, komodifikasi audiens yang berhubungan dengan rating guna kepentingan pengiklan, dan komodifikasi pekerja yang berhubungan dengan bagaimana pekerja dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan media. Apabila dikaitkan dengan komodifikasi dengan film The Post, ketika Washington Post masih dalam keraguan jika mempublish Salinan Pentagon Papers akibatnya para pemasok saham Washington Post akan mengundurkan diri karena mereka takut jika Washington Post akan dibredel oleh pemerintah sehingga memengaruhi profit Washington Post.
Spasialisasi membahas tentang penyebaran produk oleh media kepada audiens atau khalayak tanpa terhalang oleh ruang dan waktu dengan memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi. Spasialisasi dibagi menjadi dua, yaitu spasialisasi horizontal adalah konsentrasi yang menyatukan industri media dengan cara memperluas produksi dan sumber daya media dengan cara membeli saham atau mengakuisisi media lain yang sama jenisnya dan setara. Spasialisasi vertikal adalah konsentrasi yang menggambarkan konsentrasi perusahaan-perusahaan dalam suatu lini bisnis yang memperluas kendali perusahaan atas proses produksi. Dalam film The Post, kita dapat melihat bahwa Washington Post memiliki fasilitas percetakan yang sangat besar, memungkinkan mereka untuk menjalankan produksi koran secara mandiri dan mengikuti konsep spesialisasi vertikal, di mana perusahaan mengendalikan seluruh proses produksi dengan efektif.
Strukturasi membahas tentang agen sebagai pembentuk suatu struktur dan struktur membentuk agen, sehingga menimbulkan terjadinya proses produksi dan reproduksi yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Jika dikaitkan dengan film The Post maka strukturasi yang terjadi adalah ketika Kay yang dimana adalah direktur dari Washington Post melakukan sosialisasi dengan para calon pemasok saham, sehingga antara satu dengan yang lainnya saling memengaruhi. Ketika kedua Lembaga pers tersebut menghadapi masalah yang sama dengan pemerintahan, justru pada akhirnya bermunculan media yang juga ikut mempublikasikan berita yang sama dan pada akhirnya Lembaga pers menang dari gugatan pemerintah.
Pelajaran yang dapat diambil dari film The Post ini adalah pers memiliki peranan yang sangat penting dalam memberitakan suatu informasi. Dari sini juga dapat dipahami bahwa pers sebagai watchdog, mengawasi keberlangsungan pemerintahan. Apabila ada yang salah dari kinerja pemerintah maka pers menjadi alat pengkritik dan sebagai pemberi informasi yang valid kepada khalayak. Dalam film The Post, dapat dipahami bahwa menghasilkan berita berkualitas memerlukan proses yang panjang, mengingat pentingnya menjaga kebaruan dalam berita. Namun, kenyataan tidak bisa diabaikan bahwa media juga mengandalkan pendapatan dari iklan, investor, dan pihak keuangan lainnya. Sebagai akibatnya, terkadang konten-konten media bisa terpengaruh oleh kepentingan dari pengiklan, investor, dan lainnya. Film ini juga memberikan pembelajaran bahwa media harus menjunjung tinggi kode etik pers, media punya hak kebebasan pers (freedom of the press) walaupun terdapat ancaman-ancaman yang muncul dari luar. Media tidak hanya berjalan satu arah. Namun media harus mendalami suatu informasi dengan investigasi peristiwa tersebut.
Secara keseluruhan, The Post memberikan wawasan mendalam tentang dinamika kompleks antara media, kepentingan ekonomi, dan politik. Film ini mengingatkan kita akan pentingnya kebebasan pers dan peran media dalam mengungkapkan fakta, terutama ketika dihadapkan pada tekanan dari berbagai pihak yang berkepentingan.
Penulis: Sekar Wahyu Ningtyas
Editor: Syifa Rahmah Kurnia
Summer:
Subandi, Zera Edenzwo dan Teguh Priyo Sadono. 2018. Komodifikasi, Spasialisasi, dan Strukturasi dalam Media Baru di Indonesia (Ekonomi Politik Komunikasi Vincent Mosco Pada Line Webtoon. National Conference of Creative Industry: Sustainable Tourism Industry for Economic Development. Magister Ilmu Komunikasi, Universita Bunda Mulia.
Comments