Theory

Teori Manajemen Privasi Komunikasi

Communication Privacy Management (CPM) adalah teori yang menggambarkan sebuah peta yang menunjukkan bahwa orang-orang membuat pilihan tentang mengungkapkan atau menyembunyikan suatu informasi privat berdasarkan kriteria dan kondisi yang mereka anggap penting, dan individu percaya bahwa mereka mempunyai hak untuk memiliki dan mengatur akses ke informasi privat mereka (Petronio, 2002, p.2). Communication Privacy Management (CPM) tertarik untuk menjelaskan proses-proses negosiasi orang seputar pembukaan informasi privat. “CPM theory offers a privacy management system that identifies ways privacy boundaries are coordinated between and among individuals” (Petronio, 2002, p.3)

Teori Manajemen Privasi Komunikasi dari Sandra Petronio, harusnya komunikator memiliki pertimbangan dan pilihan peraturan sendiri mengenai apa yang harus dikatakan, dan apa yang harus disimpan dari publik. Kita harus mempertimbangkan dan mengatur pesan yang kita produksi, kita bagikan dan kita redistribusikan ke khalayak luas.

Jika melihat banyak kasus tidak bijaknya seseorang bermedia sosial bukan disebabkan oleh pendidikan rendah atau tingginya tetapi terkait dengan mental penggunanya. Beberapa contoh kasus menunjukan bahwa potensi bisa dialami siapa saja yang menggunakan media sosial melewati batas hukum dan etika.

Misalnya keanehan judul dan isi ketidakjelasan sumber, ketidakjelasan link media yang dipakainya sensasional dan kerap provokatif serta sejumlah penanda lainnya. Meskipun demikian, hoaks kerap mudah diterima orang karena seringkali pandai memanfaatkan psikologis orang yang dilanda kenyamanan, ketidakpastian, kekecewaan, sehingga kerapa abai dengan batas privasi komunikasi yang seharusnya dijaga dan dikelola.

Jadi, bijaklah dalam bermedia sosial. Gunakan manajemen privasi komunikasi disaat hendak menyampaikan pesan kepada khalayak luas, karena dengan adanya Manajemen Privasi Komunikasi membuat kita akan selalu memiliki kontrol diri (self-control) atas seluruh pesan yang kita bagikan di media sosial yang kita punya, dan jangan menebar berita hoaks dari sumber yang tidak jelas kemudian, berikan edukasi bermedia sosial secara baik dan relevan kepada khalayak.

Referensi:

Njotorahardjo, F. (n.d.). Manajemen Komunikasi Privasi Seorang Mantan Pria Simpanan. Retrieved June 29, 2020, from https://media.neliti.com/media/publications/82272-ID-manajemen-komunikasi-privasi-seorang-man.pdf

Kiriman            : Firgi (Mahasiswa UIN Jakarta)

Diolah             : Isyraqi Khairy Siregar (Tim Komuniasik)

komuniasik@gmail.com

Membedah Kompleksitas Komunikasi dari Kacamata Lasswell

Previous article

Word of Mouth, Cara Meng-influence Masa Kini

Next article

Comments

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *