Cerita Komunikasi

Tanggapan Al-Qur’an Dalam Menghadapi Fenomena Berita Hoaks

Dunia yang kita huni saat ini sangat luas, namun jarak antar negara tidak lagi menjadi penghalang untuk mengetahui peristiwa yang terjadi di belahan dunia lain. Hal ini terjadi berkat kemajuan teknologi digital dan kecepatan akses informasi melalui internet.

Perkembangan teknologi digital membawa dampak yang bervariasi, baik positif maupun negatif, di bidang sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Bagi para pelaku bisnis, media sosial menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan penjualan. Namun, ada juga sisi negatif dari media sosial, yaitu penyebaran informasi palsu atau hoaks. Hoaks merupakan upaya untuk menipu masyarakat dengan berita yang tidak benar.

Media sosial sering digunakan sebagai sarana untuk mengekspresikan pendapat dan kebutuhan untuk menunjukkan jati diri. Platform tersebut menawarkan ruang publik yang mudah diakses oleh siapa saja untuk berkomunikasi. Sayangnya, kebebasan ini kadang disalahgunakan, menyebabkan maraknya berita hoaks yang dapat membentuk opini publik.

Dampak negatif penyebaran hoaks di media sosial

  1. Merugikan masyarakat karena berita yang berisi kebohongan dan fitnah.
  2. Memecah belah masyarakat, baik dalam konteks politik maupun organisasi agama.
  3. Mempengaruhi opini publik dengan cara yang merugikan.
  4. Menjadi pemicu yang menghambat kemajuan masyarakat.
  5. Digunakan untuk mendiskreditkan pihak tertentu.
  6. Menciptakan keresahan di masyarakat dengan menimbulkan ketakutan.

Fenomena penyebaran berita palsu ini sudah diperingatkan dalam Al-Qur’an, khususnya dalam QS. An-Nur ayat 11, yang artinya:

“Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu (juga). Janganlah kamu mengira berita itu buruk bagi kamu bahkan itu baik bagi kamu. Setiap orang dari mereka akan mendapat balasan dari dosa yang diperbuatnya”.

Ayat ini diturunkan terkait tuduhan zina yang dialamatkan kepada Aisyah ketika ia dalam perjalanan kembali ke Madinah bersama pasukan Muslim. Sejarah mencatat bahwa hoaks telah berulang kali merugikan umat Islam, dan ada upaya untuk memasukkan kebohongan ke dalam teks suci Al-Qur’an, namun Allah telah menjamin keasliannya.

Peran Al-Qur’an Sebagai Pedoman Hidup

  • Al-Qur’an Mengajarkan Kejujuran

Al-Qur’an mendorong umat Islam untuk selalu berkata jujur, terutama saat menyampaikan informasi. Ajaran ini diungkapkan dalam QS. Al-Ahzab/33:70-71.

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar” (QS. Al-Ahzab/33:70) 

“niscaya Allah akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia menang dengan kemenangan yang agung.” (QS.Al-Ahzab/33:71) 

  • Melakukan Klarifikasi Saat Menerima Berita

Al-Qur’an mengharuskan umat Islam untuk melakukan tabayyun atau klarifikasi ketika menerima informasi. Hal ini diatur dalam QS. Al-Hujurat/49:6.

“Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu”.

  • Kecaman untuk Penyebar Hoaks

Al-Qur’an mengecam individu yang berperan dalam menyebarkan informasi palsu, baik secara sengaja maupun tidak. Ini ditegaskan dalam QS. An-Nahl 16:105.

“Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah pembohong”.

Dalam era informasi yang begitu cepat dan melimpah, kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjadi penyaring yang bijak terhadap berita yang kita terima. Al-Qur’an, sebagai pedoman hidup bagi umat Islam, memberikan arahan yang jelas untuk selalu mencari kebenaran, melakukan verifikasi sebelum menyebarkan informasi, dan menolak segala bentuk kebohongan yang dapat merugikan orang lain.

Penting bagi kita untuk menggunakan media sosial dan platform komunikasi lainnya dengan bijak, agar tidak hanya berkontribusi pada arus informasi yang positif, tetapi juga melindungi masyarakat dari dampak negatif berita hoaks. 

Penulis : Fadhilah Fatimah

Editor : Maya Maulidia

komuniasik@gmail.com

Setel Lagu Galau Bikin Mental Ambyar, Fakta atau Sugesti?

Previous article

5 Cara Mengatasi BurnOut Ala Gen Z

Next article

Comments

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *