Semester 7

Review Film: Perfect Strangers (2022), Handphone sebagai Manifestasi Realita Kehidupan Manusia

‘Perfect Strangers’ merupakan sebuah film drama komedi adaptasi dari film Italia yang diperankan oleh beberapa aktor ternama dalam dunia perfilman Indonesia seperti Vino G. Bastian, Adipati Dolken, Darius Sinathrya, dan Denny Sumargo. Film yang diproduksi oleh Falcon Pictures ini mengusung cerita tentang tujuh orang sahabat yang berkumpul pada sebuah acara makan malam bersama masing-masing pasangannya. Ditengah asiknya obrolan malam itu, salah satu dari mereka men-challenge masing-masing orang untuk bermain sebuah permainan yang cukup menegangkan dimana tiap orang wajib meletakkan HP nya di tengah meja makan, dan apabila ada pesan atau panggilan masuk, maka secara spontan akan didengarkan, dan dibacakan secara blak-blakan di meja makan. Permainan ini berujung pada malapetaka dengan terungkapnya tabir realitas kehidupan mereka.

Walaupun dikemas dengan latar serta alur yang cenderung ringan, tetapi film ini punya segudang pembelajaran yang bisa dipetik bak buah di pohon, lho! Berikut beberapa poin untuk dicatat dari drama ini. Sstt.. Spoiler Alert

1.  Potret 4 Tipe Hubungan Asmara

Mengisahkan empat pasang hubungan dengan latar belakang, waktu, dan keadaan yang berbeda-beda membuat bingkaian film ini menjadi lebih dramatis. Totalitas pembawaan karakter yang dilakoni secara sederhana namun kompleks oleh masing-masing aktor benar-benar menjadi representasi berbagai macam sifat seseorang yang banyak ditemukan di kehidupan nyata. Salah satu hal menarik yang diracik di dalam film ‘Perfect Strangers’ ini adalah perpaduan tipe hubungan asmara yang ditonjolkan sangat mewakili. Hubungan pacaran, manisnya menjadi lovebirds saat baru menikah, hilangnya keharmonisan rumah tangga setelah beberapa tahun menikah, hingga saling usaha memperbaiki satu sama lain untuk mempertahankan sebuah janji pernikahan. Tak ayal jika film ini memang cukup menguras pikiran dan perasaan, karena masing-masing hubungan memiliki masalah yang dirangkum menjadi satu di meja makan. Namun, hal itu justru membuat ‘Perfect Strangers’ menjadi perfect.

2.  Handphone sebagai Blackbox Kehidupan Nyata Seseorang

“Hampir semua rahasia kehidupan kita itu, adanya disini (handphone)” – Enrico

Kehidupan yang lekat dengan handphone membuat film ini terasa sangat relatable. Terlebih kebutuhan sampingan ini dapat dibilang sebagai kebutuhan primer seseorang. Dengan cerdas, ‘Perfect Strangers’ memanfaatkan hal ini menjadi sebuah alur cerita yang menarik. Film yang dibalut dengan jutaan sisi emosional ini secara gamblang mengekspos bahwa berbagai masalah mulai dari permasalahan sehari-hari seperti pekerjaan, pertemanan, hingga rahasia paling mendalam seseorang yang sangat sensitif dan vulgar seperti lilitan hutang, hingga kebutuhan sexual dapat tersusun rapi dibalik gadget kecil bernama handphone yang menjadi ‘Kartu As’ seseorang semasa hidupnya.

3.  Pentingnya Komunikasi Asertif Orang Tua kepada Anak

Walaupun secara garis besar film ‘Perfect Strangers’ terbilang mind-blowing karena didominasi oleh terungkapnya rahasia-rahasia kelam dibalik layar handphone pasangan, namun konflik serta pesan yang disuguhkan cukup bervariasi. Permasalahan rumah tangga tak melulu tentang cinta antara dua orang belaka, namun dalam film ini juga diselipkan sisi parenting yang justru spice it up ketika hadirnya seorang anak. Problematika dalam mengontrol anak membuat film ini semakin realistis mulai dari mengontrol anak usia dini hingga sulitnya berkomunikasi dengan anak yang sedang puber, karena masih adanya keabu-abuan dan miskonsepsi komunikasi dalam parenting yang baik.

4.  Kepercayaan Menjadi Kunci Keterbukaan suatu Hubungan

Dibalik ringannya plot yang dibawakan dengan menawan serta simplicity dari narasi yang disuguhkan, terdapat pesan yang mendalam terhadap hubungan antara suami dengan istri, istri dengan mertua, anak dengan orang tua, termasuk persahabatan. Beberapa konflik yang paling menonjol adalah perselingkuhan, kehadiran mertua, puberty, hingga orientasi seksual.  Film ini menyadarkan penonton bahwa kepercayaan merupakan kunci utama dari keterbukaan terlepas apapun hubungan yang dijalin. Tanpa adanya kepercayaan yang digenggam, sebuah hubungan hanya akan menjadi wadah permainan petak umpet sampai kebohongan itu terkuak oleh waktu.

Overall, hadirnya tujuh karakter utama dengan porsi yang seimbang dengan komedi serta satire yang sangat mewakili kehidupan masyarakat Indonesia membuat ‘Perfect Strangers’ versi Indonesia ini berhasil membuat penonton terperangah. Dekatnya plot sederhana yang membuat penonton seakan masuk ke dalam cerita, pemeran yang piawai dengan masing-masing karakter berbeda, color tone serta audio yang berhasil mengirimkan sensasi tegang, serta permainan sinematik yang berkelas juga membuat film ini worth to watch !

Penulis: Muhammad Fajri Ainul Yaqin
Editor : Aldy Rahman

Comebacknya NCT 127 Yang Kembali Membawakan Tema Bad Boy Dalam MV, 2Baddies Hingga SM Entertaiment Minta maaf

Previous article

Bumi Manusia Secara Singkat

Next article

Comments

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *