Uncategorized

Petingnya Self-Love Terhadap Pencapaian Goals

Pernah gak sih kita berada di posisi tidak menerima apa yang telah diberikan tuhan kepada kita mengkritik segala sesuatu yang menurut kita kurang tetapi justru malah untuk berambisi memenuhi ekspetasi diri sendiri. . 

“Kenapa ya aku kurus banget kurang berisi duhh,, susah banget buat naikin berat badan, kurang cantik”

“ih jerawat kamu banyak banget…”

Dan masih banyak banget hal yang bikin mood naik turun, pada akhirnya bisa mempengaruhi hambatan untuk melangkah lebih maju atau move up. Kali ini kita bakalan bahas apa aja sih penyebab yang mempengaruhi kurangnya mencintai diri sendiri. 

  1. Terlalu Fokus Pada Kekurangan

Setiap orang mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing dimulai dari hal terkecil sampai dengan hal terbesar. Hal-hal kecil seperti mengapresiasi pencapaian  yang terjadi pada diri kita sendiri adalah suatu bentuk self-love, contohnya mampu mengerjakan suatu pekerjaan dengan deadline tepat waktu, bisa menyelesaikan pekerjaan rumah dengan sekaligus disisi bayak tuntuan tugas yang harus selesai saat itu juga, hal semancam itu merupakan sebuah kemajuan untuk bisa membanggakan diri sendiri. Tidak hanya dari segi akademis saja, kemampuan manajemen waktu dengan baik merupakan salah satu langkah awal mencapai goals tersendiri. Namun tidak bisa dipungkiri bahwasannya kita selalu fokus atas kekurangan yang kita alami seperti mendapat nilai kurang baik, mendengar olokan dari orang lain yang kurang setuju atas apa yang kita kerjakan disisi lain kita sudah yakin atas hal yang telah kita sendiri usahakan, sehingga motivasi untuk bangkit mampu hancur begitu saja dikarenakan terlalu fokus pada kekurangan. 

  1. Kurangnya Rasa Bersyukur

Segala sesuatu yang ada di dalam diri kita merupakan anugerah terbaik yang dikirim tuhan seharusnya kita merawat dan menjaganya. Tetapi pasti sedikit banyaknya kita pasti pernah mengalami rasa kurang akan hal yang dimiliki merasa masih ada yang lebih baik, kurangnya menganggap sesuatu yang sebenarnya berarti. Seperti contoh “kita sudah mendapat nilai yang cukup bagus,  

  1. Selalu Membandingkan Hidup Dengan Orang Lain

Rumpu tetangga memang selalu terlihat lebih hijau, tidak menutup kemuningkan juga jika kita membeli makanan pasti selalu membandingkan dengan porsi teman kita “kok bakwan mu lebih besar dariku?…” entah itu lewat batin atau komunikasi nonverbal. Tak heran juga terhadap hasil pencapaian. Pasti merasa kurang meskipun dirasa sudah memberikan yang terbaik, pasti akan ada rasa “kok aku gini ya, kok dia lebih ini lebih itu” akan banyak hal yang menurut kita ga ballence. Sebaiknya dikurangin setiap hal yang membuat gejolak hati selalu merasa kurang puas. Dampak terburuknya adalah kita tidak bisa melihat pencapaian sekecil apapun. Karena segala sesuatu dimulai dari hal terkecil yang ada di dalam diri kita.  

  1. Merasa Dunia Membenci Diri Sendiri

Seseorang yang kerap mengalami perasaan seperti ini awlnya dimulai dari seseorang yang membenci dirinya sendiri, sering kali akan menyalahkan diri sendiri atas semua yang terjadi di kehidupannya, jika tidak bersyukur adalah sebuah pencapaian yag telah di dapat, jika membenci dirinya sendiri adalah sebuah perlakuan yang sulit menerima pujian dari orang lain kemudian menggaggapnya semua orang manipulatif. Jangan sampai ya merasa bahwa dunia tidak berpihk kepada kita. 

Jika hal tersebut dibiarkan secara terus-menerus bisa berakibat fatal serta menjadi penyakit hati, dampaknya kita akan selalu memperhatikan hal-hal yang menurut kita kurang meskipun jiwa raga kita berusaha semaksimal mungkin untuk membentuk diri lebih kuat dan kokoh. Yukk jika sedang mengejar sesuatu kesampigka dulu hal-hal yang buat tambah down ngebuat kita menjadi overthinking alhasil kalah sebelum perang. Seseorang yang kerap mengalami perasaan seperti ini awlnya dimulai dari seseorang yang membenci dirinya sendiri, sering kali akan menyalahkan diri sendiri atas semua yang terjadi di kehidupannya, jika tidak bersyukur adalah sebuah pencapaian yag telah di dapat, jika membenci dirinya sendiri adalah sebuah perlakuan yang sulit menerima pujian dari orang lain kemudian menggaggapnya semua orang manipulatif. Jangan sampai ya merasa bahwa dunia tidak berpihk kepada kita. 

Jika hal tersebut dibiarkan secara terus-menerus bisa berakibat fatal serta menjadi penyakit hati, dampaknya kita akan selalu memperhatikan hal-hal yang menurut kita kurang meskipun jiwa raga kita berusaha semaksimal mungkin untuk membentuk diri lebih kuat dan kokoh. Yukk jika sedang mengejar sesuatu kesampigka dulu hal-hal yang buat tambah down ngebuat kita menjadi overthinking alhasil kalah sebelum perang. 

Penulis: Tasya Nur Amalya

Editor: Hilya Maylaffayza (Komuniasik Campus Ambassador Batch 2)

Komunikasi Antar Pribadi

Previous article

Penggunaan Kata Mati, Wafat, Meninggal, Gugur, dan Tewas yang Tepat dan Benar

Next article

Comments

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *