Uncategorized

MENYAMBUT KRISIS KESEHATAN MENTAL DI ERA KOMUNIKASI ONLINE YANG BERLEBIHAN: MEMBUKA LAYAR, MEMAHAMI BAHAYA

Selasa, 17/10/23 – 08.06 WIB

Dalam era digital yang terus berkembang, komunikasi online telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Melalui media sosial, pesan instan, dan aplikasi komunikasi lainnya, seseorang dapat terhubung dengan orang-orang di seluruh dunia dengan cepat dan mudah. Namun, ada bahaya yang tersembunyi di balik kelebihan ini, terutama dalam hal kesehatan mental.

Krisis kesehatan mental telah menjadi isu yang semakin meresahkan di masyarakat saat ini. Orang-orang dilanda stres, kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya yang seringkali disebabkan oleh tekanan sosial, standar kecantikan yang tidak realistis, pembandingan diri dengan orang lain, dan perasaan terisolasi.

Salah satu faktor yang berkontribusi pada krisis kesehatan mental ini adalah komunikasi online yang berlebihan. Meskipun teknologi telah membantu dalam menyebarkan informasi dan mempertahankan hubungan sosial, penggunaan yang berlebihan dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental seseorang.

Dalam komunikasi online, banyak orang cenderung memperlihatkan versi terbaik dari diri mereka, menciptakan gambaran yang tidak realistis tentang kehidupan mereka. Mereka mengunggah foto-foto yang sempurna, menampilkan pencapaian mereka, dan merayakan momen bahagia mereka. Hal ini dapat memicu pembandingan diri yang tidak sehat dan merasa tidak adekuat.

Selain itu, interaksi online yang terlalu banyak juga dapat menyebabkan perasaan terisolasi. Meskipun orang mungkin memiliki banyak teman atau pengikut di media sosial, hubungan tersebut seringkali hanya sebatas permukaan. Kekurangan interaksi sosial yang sejati dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, meningkatkan risiko kecemasan dan depresi.

Mengatasi krisis kesehatan mental di era komunikasi online yang berlebihan bukanlah tugas yang mudah, tetapi langkah-langkah kecil dapat diambil untuk memulihkan keseimbangan. Pertama, penting untuk menyadari bahwa apa yang diposting di media sosial tidak selalu mencerminkan realitas. Jangan membandingkan kehidupan Anda dengan gambaran sempurna orang lain yang ditampilkan di platform online.

Kedua, ciptakan batasan yang sehat dalam penggunaan media sosial dan komunikasi online. Sisihkan waktu untuk berinteraksi secara langsung dengan orang-orang di sekitar Anda dan jangan lupa menjaga keseimbangan antara kehidupan offline dan online.

Terakhir, penting untuk mengenali gejala-gejala kesehatan mental dan mencari bantuan jika diperlukan. Berbicara dengan orang-orang terdekat, mencari dukungan dari profesional kesehatan mental, atau bergabung dengan kelompok dukungan online dapat menjadi langkah penting dalam mengatasi krisis kesehatan mental.

Krisis kesehatan mental di era komunikasi online yang berlebihan adalah tantangan yang nyata yang harus dihadapi oleh masyarakat saat ini. Dengan memahami bahaya dan mengadopsi langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat mempromosikan kesehatan mental dan menciptakan lingkungan online yang lebih sehat dan mendukung.

Penulis : Diatma Luthfi

EditorĀ : Affin Syafei

DIAM YANG MENYAKITKAN: MENGGALI LEBIH DALAM TENTANG SILENT TREATMENT

Previous article

masih bingung buat ngenalin tipe skin wajah kamu apa? yu kenali tipe skin wajah kamu disini dan kandungan skincare nya!

Next article

Comments

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *