Events

MENENGOK KEBEBASAN BERPENDAPAT DI MEDIA SOSIAL

Komuniasik kembali mengadakan diskusi online “Sharing with Expert” pada Rabu 19 Agustus 2020 kemarin. Di moderatori oleh Zaki Hidayat, yang tidak lain merupakan Komuniasik Campus Ambassador Universitas Padjajaran (UNPAD), pada diskusi yang dilaksanakan secara online melalui WA Grup dan Live streaming Youtube. Komuniasik menghadirkan narasumber yang tentu sudah expert dibidangnya, yaitu Ilham Gemiharto, S.Sos., M.Si., Ketua Program studi Ilmu Komunikasi PSDKU UNPAD.  

Berlangsung selama lebih kurang satu jam, Sharing with Expert edisi kali ini mengambil tema “Bambu Merdeka” yang merupakan kepanjangan dari Bincang Media Bersuara.

Diskusi diawali dengan penjelasan dari Pak Ilham mengenai pentingnya kesehatan bagi manusia. Dimana bukan hanya kesehatan fisik dan rohani, kesehatan sosial juga begitu penting terlebih di masa pandemic seperti ini. Dimana hampir semua aktivitas dilakukan dari rumah, yang karena hal ini reriko kesehatan akan muncul lebih besar khusyusnya pada kesehatan mental kita. Untuk itu kita tetap harus tetap berhubungan dengan orang-orang sekitar kita. Sehingga kesehatan sosialpun tetap terjaga.

Pandemic covid-19 selain berpengaruh pada kesehetan mental juga telah berpengaruh kepada kegiatan berkomunikasi. “Dari aspek komunikasi, pandemic covid-19 meningkatkan lalu lintas data di media social menjadi meningkat” tutur Pak Ilham. “Dengan adanya hal ini maka diperlukan sebuah adaptasi untuk sebuah kebiasaan baru” tambahnya.  

Masuk ke topik utama diskusi, yakni Kebebasan Berpendapat di Media Sosial, Pak Ilham mengatakan media sosial telah memberikan kebebasaan kepada kita, “Kita punya banyak grup di WhatsApp atau di media sosial lainnya yang didalamnya memiliki tema bahasan bergantung pada apa yang kita inginkan.”

Dalam UUD 1945 dalam Pasal 28F disebutkan bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya. Setiap orang juga berhak untuk mencari, mengolah, dan menyampaikan informasi menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. Meskipun begitu, Pak Ilham menjelaskan bahwa kebebasan berpendapat di media social ini perlu dipertanyakan dan diperjelas, karena jika kebebasan yang dimaksud adalah bebas yang sebebas-bebasnya maka yang akan terjadi adalah akan munculnya banyak konflik seperti halnya yang terjadi saat berakhirnya orde baru.

Pada realitanya, era digital sekarang ini telah menjelma menjadi kekuatan yang riil. Menurut Pak Ilham setiap individu kini memiliki kekuatan riil itu dan sangat mampu untuk menyuarakan ide dan gagasannya sendiri. Karena hal tersebut, Pak Ilham menegaskan perlunya kita untuk memiliki sikap jernih dan cara penggunaan social media yang benar agar kita tidak mencelakakan diri kita dalam media social. 

Di ahkir diskusi Pak Ilham menegaskan, terdapat 2 hal yang perlu dipahami dari adanya kebebasan di media sosial ini. Pertama, keberadaan social media tidak dapat disahkan karena teknologi terus berkembang dan semakin memiliki resiko untuk dikendalikan. Kedua, baik buruknya status social media bergantung pada pengguna dalam menggunakannya secara baik.

Dalam diskusi ini Pak Ilham juga banyak memberi saran bahwa di masa pandemic seperti ini menjaga kesehatan adalah hal yang paling penting. Dan dengan kita lebih banyak memiliki waktu, disbanding hanya dihabiskan untuk rebahan bermain social media, kita dapat menggunakannya untuk kegiatan yang positif dan dapat menghasilkan karya.

 Semoga dengan adanya diskusi mengenai kebebasan berpendapat di media social ini dapat membuka pikiran kita bahwa social media memiliki banyak sisi. Semoga kita juga semakin menyadari bahwa kendali penuh status media social ada pada diri kita sendiri. Mari lebih bijak dalam menggunakan social media, pilihlah informasi yang mendidik dan menyehatkan, bukan yang malah menjerumuskan dan mengancam kesehatan terutama kesehatan mental kita.

Penulis : Surnawati ( Komuniasik Campus Ambassador 1.0)

Editor : Isyraqi Khairy Siregar ( Tim Web Komuniasik)

Bu Tejo Dalam Kacamata Komunikasi

Previous article

Bincang Karir

Next article

Comments

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *