Indonesia dan Negara Malaysia merupakan dua negara serumpun yang memiliki banyak persamaan, salah satunya adalah penggunaan bahasa. Masyarakat Indonesia menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional, dan Masyarakat Malaysia menggunakan Bahasa Melayu sebagai Bahasa Nasional. Kedua bahasa ini memiliki banyak sekali kesamaan. Namun, terdapat banyak sekali kata yang memiliki arti yang berbeda antara satu dan yang lainnya. Seperti contoh, kata “Awak” di Indonesia berarti “Saya” sedangkan di Malaysia berarti “Kamu” Oleh karena itu, unuk menghindari salah paham, jangan gunakan kata-kata dibawah ini saat anda berada di Malaysia.
- Butuh
Hindari penggunaan kata ini saat kamu berada di Malaysia, karena kata ini memiliki arti alat kelamin laki-laki. Jika anda menggunakan kata ini saat berada disana, orang mungkin akan menertawakan anda ataupun bisa marah ketika mendengar anda mengucapkan kata tersebut.
- Pusing
Kata “Pusing” di Indonesia memiliki makna bahwa anda sedang merasakan sakit kepala, namun di Malaysia kata ‘Pusing” memiliki arti “Berkeliling atau Berputar” jadi jangan gunakan kata ini jika anda ingin mengatakan bahwa anda sedang sakit kepala. Sebagai gantinya, anda dapat menggunakan kata “Pening”.
- Buntut
Jika mendengar kata ini, Masyarakat Indonesia akan mengingat ekor, atau juga makanan yang dijual di Restoran ataupun rumah makan di pinggir jalan yang diolah dari ekor sapi atau kerbau seperti Sup Buntut, namun di Malaysia kata ini memiliki arti “Pantat atau Dubur”.
- Gampang (Mudah)
Mayarakat Indonesia menggunakan kata ini untuk mengungkapakan ekspresi terhadap sebuah pekerjaan yang dapat dilakukan tanpa bersusah payah. Namun di Malaysia, jangan gunakan kata ini untuk menyatakan ekspresi tersebut. karena kata “Gampang” memiliki arti anak yang dilahirkan dari hubungan tanpa pernikahan, atau yang sering juga disebut dengan “Anak Haram”. Sebagai gantinya anda dapat menggunakan kata “Senang” untuk mengungkapkan ekspresi tersebut.
Itu dia beberapa kata yang perlu anda hindari penggunaannya saat berada di Malaysia agar komunikasimu dengan Masyarakat disana berjalan lancar. Namun jika anda ingin lebih berhati-hati, anda dapat menggunakan Bahasa Inggris yang juga merupakan Bahasa Nasional kedua di Malaysia sebagai upaya untuk menghindari ketidak samaan makana. Semoga perjalnanmu menyenangkan.
Penulis: A. Rahman
Comments