Drifting mobil merupakan salah satu cabang olahraga bermotor yang berkembang pesat. Manuver berkendara yang dramatis dengan ban berasap terus memikat perhatian banyak orang, terutama kalangan muda yang mengenal drifting melalui film The Fast and the Furious. Namun, sebagai olahraga bermotor, drifting sudah ada jauh sebelum film tersebut. Dalam panduan ini, kita akan membahas semua hal yang perlu Anda ketahui tentang drifting.
Apa Itu Drifting?
Drifting adalah teknik mengemudi yang digunakan dalam beberapa cabang olahraga bermotor, seperti reli dan balap speedway. Inti dari drifting adalah penggunaan oversteer untuk membuat mobil meluncur menyamping ketika melewati tikungan, dengan pengemudi tetap mempertahankan kendali penuh atas kendaraan. Teknik ini harus dilakukan dengan kecepatan tinggi agar terlihat spektakuler.
Secara teori, hampir semua mobil dapat digunakan untuk drifting. Namun, mobil dengan penggerak roda belakang paling cocok untuk teknik ini. Mobil berpenggerak empat roda juga bisa menjadi pilihan yang baik. Idealnya, mobil drift harus memiliki transmisi manual agar pengemudi dapat memaksimalkan kendali atas gigi dan kopling.
Mobil drift profesional biasanya dilengkapi dengan diferensial khusus yang mendistribusikan tenaga secara seimbang antara as roda depan dan belakang. Selain itu, pengemudi umumnya tidak menggunakan alat bantu seperti ABS (Anti-lock Braking System) atau TCS (Traction Control System), untuk menjaga kendali penuh atas mobil mereka.
Sejarah Drifting
Teknik drifting dapat ditelusuri kembali ke tahun 1980-an, meskipun teknik mengemudi ini sudah digunakan dalam olahraga bermotor sejak 1950-an. Drifting sebagai disiplin balap yang berdiri sendiri pertama kali muncul di Jepang, dengan Kunimitsu Takahashi diakui sebagai “bapak drifting”. Takahashi, seorang mantan pembalap motor yang juga berkompetisi di Formula 1 pada tahun 1977, dikenal karena teknik driftingnya di balap mobil touring Jepang, di mana ia melesat melalui tikungan dengan kecepatan tinggi.
Namun, drifting lebih dikenal berkat Keiichi Tsuchiya, yang dijuluki “Raja Drift”. Ia mengadopsi gaya ini dari panutannya, Takahashi, dan memperkenalkan teknik ini ke publik melalui video berjudul “Pluspy” yang diterbitkan pada tahun 1987. Dalam video tersebut, Tsuchiya melakukan drifting di jalanan umum dengan mobil Toyota Corolla Levin miliknya, yang kemudian menimbulkan sensasi besar di Jepang.
Perkembangan Drifting di Dunia
Meski awalnya hanya populer di Jepang, drifting mulai dikenal di dunia Barat pada pertengahan 1990-an. Pada tahun 1996, ajang drifting pertama di luar Jepang diadakan di Willow Springs Raceway, California, AS. Kejuaraan dunia drifting pertama, Red Bull Drifting World Championship, diadakan pada tahun 2008 di Long Beach, California. Rhys Millen dari Selandia Baru menjadi juara pertamanya.
Penilaian dalam Drifting
Berbeda dengan balapan tradisional, di mana waktu tempuh atau posisi di lintasan yang menentukan pemenang, drifting dinilai berdasarkan empat kriteria utama:
- Kecepatan dan Kelancaran: Semakin cepat dan lancar drifting dilakukan, semakin tinggi skor yang diberikan.
- Sudut Drift: Semakin besar sudut drift, semakin tinggi nilainya. Namun, diperlukan keseimbangan, karena sudut yang terlalu rendah atau terlalu tinggi akan mengurangi poin.
- Garis Lintasan: Sebelum acara dimulai, juri akan memberi tahu pengemudi tentang garis lintasan ideal. Semakin akurat pengemudi mengikuti garis ini, semakin tinggi skor yang diperoleh.
- Gaya: Kriteria ini menilai cara pengemudi melakukan drifting. Apakah drifting dimulai dengan mulus? Apakah pengemudi sering melakukan koreksi? Apakah pengemudi menjaga kecepatan tinggi? Semua ini menjadi faktor penentu skor.
Pertarungan Ganda dalam Drifting
Disiplin tertinggi dalam drifting adalah pertarungan ganda, di mana dua pengemudi berada di lintasan yang sama pada waktu bersamaan. Dua putaran dilakukan, dengan satu pengemudi memimpin (leader) dan yang lainnya mengejar (chaser). Pemimpin harus mencetak poin sebanyak mungkin berdasarkan kriteria yang disebutkan di atas. Pengejar dinilai berdasarkan seberapa dekat ia bisa mengikuti tanpa menyentuh mobil di depannya.
Dengan demikian, drifting bukan hanya tentang kecepatan, tetapi juga tentang keterampilan, kontrol, dan gaya. Olahraga ini terus berkembang dan semakin populer, membawa antusiasme dari berbagai kalangan di seluruh dunia.
Penulis: Nabhan Afnan Akmal
Editor: Rafiq Subhi Sahfi
Comments